Skripsi ini membahas kepentingan taktikal Amerika Serikat yang menyebabkan
penambahan kekuatan darat pada operasi militer di Perang Sipil Irak pada periode 2014
hingga 2019. Kepentingan ini berbeda dengan keterlibatan Amerika Serikat dalam
operasi-operasi militer di Irak sebelumnya. Penelitian ini menganalisis menggunakan
teori counterinsurgency warfare oleh David Galula dan merupakan penelitian kualitatif
dengan metode process tracing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepentingan
taktikal Amerika Serikat di Irak untuk mengalahkan kelompok insurgensi ISIS
dipengaruhi fase dalam kontrainsurgensi. Kepentingan ini menyebabkan Amerika
Serikat menambah kekuatan daratnya.
Deskripsi Lengkap