Keputusan India untuk mengundurkan diri dari rangkaian perundingan (atau negosiasi)
perjanjian perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menjadi
salah satu kebijakan yang mengejutkan dalam perkembangan perdagangan internasional.
Selain menghambat pelbagai agenda regionalisme antara India dengan kawasan Asia-
Pasifik secara keseluruhan, keputusan tersebut juga dapat dianggap bertentangan dengan
upaya-upaya India untuk mengarahkan kebijakan luar negerinya menuju kawasan timur
terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara (terutama dengan tersusunnya pelbagai
free trade agreement ? FTA ? yang dilaksanakan oleh India). Tulisan ini mencoba untuk
mencari penyebab mundurnya India dari meja perundingan pembahasan RCEP, dengan
menunjukkan bahwa tekanan domestik memberi dorongan bagi India untuk menarik diri
dari negosiasi RCEP dibandingkan melalui faktor eksternal (baik melalui tekanan aktor
negara lain maupun dari institusi internasional). Pada penelitian ini, penulis menggunakan
kerangka konsep yang disusun oleh Thomas Risse-Kappen mengenai penggolongan
aktor-aktor domestik penentu pada kebijakan luar negeri suatu negara melalui sistem
politik (dan birokrasi) serta kelompok masyarakat dalam memahami aktor-aktor domestik
yang memberikan pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap pengambilan
keputusan pada kebijakan luar negeri India. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa selain
kepentingan ekonomi India yang dianggap tidak menguntungkan jika bergabung dalam
RCEP, tekanan kuat serta demonstrasi terutama dari aktor-aktor kelompok nasionalis
Hindu (terutama melalui Rashtriya Swayamsevak Sangh ? RSS) sebagai induk
pendukung utama dari partai pemerintah yang dipimpin oleh perdana menteri Narendra
Modi (Partai Bharatiya Janata ? BJP) menjadi pendorong dalam negeri utama untuk
memahami akar mundurnya India dari perundingan RCEP.
Deskripsi Lengkap