Terminologi desekuritisasi muncul di masa pasca Perang Dingin bersamaan dengan munculnya
konsep sekuritisasi. Sejak kemunculan pertamanya pada tulisan karya Ole Wæver tahun 1995,
konsep ini telah berkembang melalui literatur-literatur yang membahas dan mengadaptasi konsep
ini. Setelah dikaji melalui berbagai perspektif dan contoh kasus, pembahasan desekuritisasi
memerlukan peninjauan dalam bentuk suatu tinjauan pustaka. Tulisan ini bertujuan untuk
meninjau perkembangan literatur mengenai pembahasan desekuritisasi dalam Ilmu Hubungan
Internasional. Tulisan ini meninjau 35 literatur yang telah terakreditasi secara internasional
mengenai konsep desekuritisasi. Berdasarkan metode taksonomi, literatur-literatur tersebut dibagi
ke dalam empat tema umum yang terdiri atas (1) asumsi dasar dan makna desekuritisasi, (2) fitur-
fitur analisis desekuritisasi dan aplikasinya, (3) desekuritisasi dan efeknya terhadap politik, serta
(4) komponen-komponen desekuritisasi. Tulisan ini berupaya untuk memaparkan konsensus,
perdebatan, dan kesenjangan antar literatur terkait desekuritisasi. Selain itu, tulisan ini juga
menyorot sejumlah tren dalam perkembangan literatur desekuritisasi, seperti persebaran tema,
persebaran perspektif penulis, dan persebaran asal penulis. Melalui tinjauan pustaka ini, penulis
menggarisbawahi minimnya konsensus dan kelonggaran makna konsep desekuritisasi dalam
perkembangan literaturnya mengenai topik ini. Tulisan ini turut melihat adanya dominansi topik
bagaimana proses desekuritisasi berjalan sebagai topik utama bahasan pengkajian desekuritisasi.
Tulisan ini kemudian merekomendasikan sejumlah agenda penulisan lanjutan, dan menekankan
perlu adanya diversifikasi ragam perspektif dan tema dalam bahasan desekuritisasi terutama
mengenai kaitan desekuritisasi dengan politik negara dan bentuk kebijakan desekuritisasi tepat
guna.
Deskripsi Lengkap