Deskripsi Lengkap

PengarangHalil Rahim, Muhammad
JudulDiplomasi Koersif Amerika Serikat terhadap Iran pasca Pengunduran Diri Amerika Serikat dari Joint Comprehensive Plan of Actions
Pembimbing/SupervisorBroto Wardoyo
Bahasa UtamaInd
AbstrakKajian ini menganalisis penyebab dari gagalnya diplomasi koersif Amerika Serikat terhadap Iran pasca keluar dari Joint Comprehensive Plan of Actions (JCPOA). Tidak puas dengan JCPOA, pemerintahan Trump memutuskan untuk keluar secara sepihak dari kesepakatan tersebut kemudian segera menerapkan diplomasi koersif kepada Iran dengan tujuan untuk membuat kesepakatan baru yang lebih komprehensif di luar JCPOA. Diplomasi koersif tersebut diimplementasikan melalui kampanye maximum pressure yang mengandalkan ancaman dan implementasi sanksi-sanksi keras kepada Iran. Maximum pressure tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam strategi diplomasi koersif ultimatum (2018) dan gradual turning of the screw (2019). Dengan menggunakan teori efektivitas diplomasi koersif dan metode penelitian causal-process tracing, kajian ini menemukan bahwa penyebab dari gagalnya diplomasi koersif Amerika Serikat pada periode 2018-2019 adalah karena tidak terpenuhinya seluruh variabel-variabel efektivitas diplomasi koersif yaitu legitimasi tujuan, kewajaran dan konsistensi permintaan, kredibilitas ancaman, insentif, serta asimetri motivasi.
Jenis BahanTesis
Kode BahasaInd
Catatan Umum
No. Induk0012-2020/ETS-HI
No. Barkod0012-2020/ETS-HI
Kata Kuncidiplomasi koersif -- Iran
Kota TerbitDepok
Tahun2020
Subjekcoercive diplomacy -- Iran
Tahun Buka Akses
Catatan Bibliografi
Penerbit
PemilikJKUNINDFISIP
Pembatasan Akses
LokasiKoleksi Digital MBRC FISIP UI
Catatan Disertasi
Akses dan Lokasi ElektronikFakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial
Sumber KoleksiKewajiban Mahasiswa
Deskripsi Fisik
Catatan Bahasa
No. Panggil0012-2020/ETS-HI Hal d
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0012-2020/ETS-HI Hal d 0012-2020/ETS-HI TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 76823
Sampul
Abstrak
Kajian ini menganalisis penyebab dari gagalnya diplomasi koersif Amerika Serikat terhadap Iran pasca keluar dari Joint Comprehensive Plan of Actions (JCPOA). Tidak puas dengan JCPOA, pemerintahan Trump memutuskan untuk keluar secara sepihak dari kesepakatan tersebut kemudian segera menerapkan diplomasi koersif kepada Iran dengan tujuan untuk membuat kesepakatan baru yang lebih komprehensif di luar JCPOA. Diplomasi koersif tersebut diimplementasikan melalui kampanye maximum pressure yang mengandalkan ancaman dan implementasi sanksi-sanksi keras kepada Iran. Maximum pressure tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam strategi diplomasi koersif ultimatum (2018) dan gradual turning of the screw (2019). Dengan menggunakan teori efektivitas diplomasi koersif dan metode penelitian causal-process tracing, kajian ini menemukan bahwa penyebab dari gagalnya diplomasi koersif Amerika Serikat pada periode 2018-2019 adalah karena tidak terpenuhinya seluruh variabel-variabel efektivitas diplomasi koersif yaitu legitimasi tujuan, kewajaran dan konsistensi permintaan, kredibilitas ancaman, insentif, serta asimetri motivasi.