Tesis ini menganalisis mengapa Amerika Serikat tetap mempertahankan kerja sama luar
angkasanya dengan Rusia meskipun keduanya memiliki kepentingan geopolitik yang
berbeda. Permasalahan dimulai pada bagaimana Amerika Serikat melakukan kebijakan
untuk tetap memperpanjang kontrak kerja sama dengan Rusia di bawah International
Space Station atau program stasiun luar angkasanya. Hal ini pun diputuskan hanya
beberapa bulan setelah pemberian sanksi ekslusif dan pemutusan berbagai macam bentuk
kerja sama antara Amerika Serikat terharap Rusia pasca aneksasi Rusia di Krimea 2014
lalu. Kerja sama ini menyisakan sebuah teka-teki besar dengan nuansa akan hadirnya
imunitas atas segala bentuk perbedaan kepentingan geopolitik Amerika Serikat dan Rusia.
Untuk menganalisis fenomena ini, tesis ini akan menawarkan konsep strategic
engagement sebagai perspektif dan analisa utamanya. Melalui komponen utamanya, yaitu
bentuk interaksi, impuls-katalis, dan kehadiran kelembagaan, strategic engagement
menghasilkan perspektif dan penemuan atas hubungan Amerika Serikat dan Rusia di
bidang luar angkasa. Temuan utama penelitian ini adalah Amerika Serikat berusaha untuk
mempertahankan model kerja samanya dengan Rusia di luar angkasa dengan tujuan untuk
tetap mempertahankan luar angkasa sebagai dimensi keamanan internasionalnya yang
lebih stabil dan transparan. Dengan kerja sama luar angkasa, maka Amerika Serikat dapat
melakukan pemantauan yang bersifat kontinyu, lebih dalam, dan lebih tajam atas intensi
teknologi, dan persepsi yang dimiliki oleh Rusia di luar angkasa.
Deskripsi Lengkap