Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0015-2020/ETS-HI Nov n
Judul Negara dan Isu Lingkungan Hidup: Studi Kasus Karhutla Periode Pemerintahan Presiden Joko Widodo 2014 - 2019
Pengarang Nova Febriyani
Penerbit dan Distribusi 2020
Subjek Forest Fires -- Theory of Securitization
Kata Kunci Karhutla -- Teori Sekuritisasi
Lokasi Koleksi Digital MBRC FISIP UI
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0015-2020/ETS-HI Nov n 0015-2020/ETS-HI TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 76826
Sampul
Abstrak
Kebakaran hutan dan lahan gambut (karhutla) merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup yang paling serius di Indonesia. Karhutla dapat dikatakan sebagai agenda keamanan non tradisional bagi Indonesia karena sudah menjadi masalah yang akut, terjadi sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto dan terus berlanjut sampai masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Karhutla tidak hanya menyebakan dampak ekologis yang masif berupa deforestasi dan degradasi lahan namun juga berpengaruh terhadap perekonomi negara. Selain itu, karhutla juga mengancam keselamatan jiwa warga dengan semakin meningkatnya gangguan kesehatan serta angka kematian. Karhutla juga memberikan tantangan diplomatik di tingkat internasional. Tesis ini mengkaji langkah-langkah kebijakan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2014 ? 2019 untuk mengatasi masalah karhutla dengan menggunakan teori sekuritisasi dari Barry Buzan, Ole Waever dan Jaap de Wilde. Metode penelitian kualitatif dan studi kasus digunakan untuk menghasilkan kajian yang fokus dan eksploratif. Temuan penting dari penelitian ini adalah (1) paska terjadinya karhutla tahun 2015, pemerintahan Presiden Joko Widodo menunjukkan adanya proses sekuritisasi sebagai mana ditunjukkan dengan adanya speech act, ?boleh jadi nanti kalau anda sekalian bisa menanggulangi karhutla maka semuanya bisa jadi pahlawan kemanusiaan. Jika tidak bisa, kita adalah pembunuh potensial? ? Kepala BNPB; (2) adanya extraordinary measures di mana terdapat perubahan pendekatan strategi, anggaran, teknologi bahkan penggunaan kekuatan militer untuk melakukan pencegahan dan pemadaman karhutla; (3) meskipun pemerintah sudah melakukan reformasi peraturan yang terkait dengan pengelolaan lahan namun penegakan hukumnya masih lemah sehingga pemerintah perlu meningkatkan anggaran dan pembangunan kapasitas kelembagaan sehingga dapat meningkatkan jumlah dan keterampilan personil yang memenuhi syarat teknis; dan (4) adanya kepentingan oligarki politik terutama di pemerintah daerah yang juga menjadi faktor penghambat. Tesis ini menyimpulkan bahwa dalam konteks studi HI pendekatan konstruktivis penting untuk dapat memperkuat pemahaman dan kajian sekuritisasi karhutla dan masalah-masalah non militeristik lainnya di dalam agenda keamanan nasional Indonesia.