Kebakaran hutan dan lahan gambut (karhutla) merupakan salah satu permasalahan
lingkungan hidup yang paling serius di Indonesia. Karhutla dapat dikatakan sebagai
agenda keamanan non tradisional bagi Indonesia karena sudah menjadi masalah yang
akut, terjadi sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto dan terus berlanjut sampai
masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Karhutla tidak hanya menyebakan dampak
ekologis yang masif berupa deforestasi dan degradasi lahan namun juga berpengaruh
terhadap perekonomi negara. Selain itu, karhutla juga mengancam keselamatan jiwa
warga dengan semakin meningkatnya gangguan kesehatan serta angka kematian.
Karhutla juga memberikan tantangan diplomatik di tingkat internasional. Tesis ini
mengkaji langkah-langkah kebijakan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo
periode 2014 ? 2019 untuk mengatasi masalah karhutla dengan menggunakan teori
sekuritisasi dari Barry Buzan, Ole Waever dan Jaap de Wilde. Metode penelitian
kualitatif dan studi kasus digunakan untuk menghasilkan kajian yang fokus dan
eksploratif. Temuan penting dari penelitian ini adalah (1) paska terjadinya karhutla
tahun 2015, pemerintahan Presiden Joko Widodo menunjukkan adanya proses
sekuritisasi sebagai mana ditunjukkan dengan adanya speech act, ?boleh jadi nanti
kalau anda sekalian bisa menanggulangi karhutla maka semuanya bisa jadi pahlawan
kemanusiaan. Jika tidak bisa, kita adalah pembunuh potensial? ? Kepala BNPB; (2)
adanya extraordinary measures di mana terdapat perubahan pendekatan strategi,
anggaran, teknologi bahkan penggunaan kekuatan militer untuk melakukan pencegahan
dan pemadaman karhutla; (3) meskipun pemerintah sudah melakukan reformasi
peraturan yang terkait dengan pengelolaan lahan namun penegakan hukumnya masih
lemah sehingga pemerintah perlu meningkatkan anggaran dan pembangunan kapasitas
kelembagaan sehingga dapat meningkatkan jumlah dan keterampilan personil yang
memenuhi syarat teknis; dan (4) adanya kepentingan oligarki politik terutama di
pemerintah daerah yang juga menjadi faktor penghambat. Tesis ini menyimpulkan
bahwa dalam konteks studi HI pendekatan konstruktivis penting untuk dapat
memperkuat pemahaman dan kajian sekuritisasi karhutla dan masalah-masalah non
militeristik lainnya di dalam agenda keamanan nasional Indonesia.
Deskripsi Lengkap