Karyawan memiliki sikap komunikasi yang berperan sebagai komunikator aktif yang
dapat menjadi ambasador dan pengumpul informasi untuk organisasi. Namun, sikap
komunikasi karyawan tidak selalu bersifat positif. Dalam situasi krisis, sikap komunikasi
karyawan memberikan dampak bagi organiasi, dimana mereka dapat membentuk pesan
yang mempengaruhi reputasi di mata publik. Komunikasi internal dalam kondisi krisis
diperlukan sebagai strategi menghapus kesenjangan antara organisasi dan karyawan,
salah satunya menanggulangi sikap komunikasi mereka yang negatif. Komunikasi
internal yang efektif dapat dibentuk dengan menggunakan strategi komunikasi simetris
dua arah dan transparansi komunikasi. Selain memiliki strategi, organisasi juga harus
mampu melibatkan karyawan di dalamnya. Untuk itu penelitian ini dilakukan guna
melihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara komunikasi simetris dua arah dan
transparansi komunikasi sebagai strategi komunikasi internal terhadap sikap komunikasi
karyawan yang dihubungkan oleh keterlibatan karyawan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan memanfaat analisis jalur pada 226 responden yang
merupakan karyawan tetap PT Pembangkitan Jawa Bali. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa komunikasi simetris dua arah secara langsung dan tidak langsung memiliki
pengaruh positif terhadap sikap komunikasi karyawan. Sementara komunikasi transparan
berpengaruh langsung secara negatif dan berpengaruh positif secara tidak langsung
terhadap sikap komunikasi karyawan.
Deskripsi Lengkap