Perusahaan multinasional sangat erat kaitannya dengan adanya komunikasi
antarbudaya dan pertemuan antarbudaya. Setiap budaya memiliki dimensi budaya
nasional masing-masing. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
dengan wawancara mendalam melalui interpretative phenomenological analysis yang
bertujuan untuk mengungkapkan pemaknaan pengalaman secara eksploratif bagaimana
budaya kerja perusahaan yang dibentuk dalam Hofstede?s cultural dimensions yang
diimplementasikan oleh jajaran manajemen Jepang dan manajemen lokal di dalam PT
Hanwa Indonesia. Serta untuk mengungkapkan bentuk-bentuk pertemuan antarbudaya
Indonesia dan Jepang di dalam PT. Hanwa Indonesia khususnya culture shock,
akulturasi, dan komunikasi verbal dan nonverbal yang terikat budaya. Dalam studi ini
ditemukan bahwa dimensi yang terbentuk dengan menggunakan Hofstede?s cultural
dimensions di dalam PT Hanwa Indonesia yaitu large power distance, strong
uncertainty avoidance, femininity, individualism, dan short term orientation. Pertemuan
antarbudaya yang terjadi di dalam PT Hanwa Indonesia yang dialami oleh para
manajemen baik manajemen Jepang dan manajemen lokal yaitu culture shock,
kemudian setelah melalui masa culture shock terdapat proses akulturasi di dalam
perusahaan ini, terakhir adanya proses komunikasi verbal dan nonverbal antar kedua
pihak baik manajemen Jepang maupun manajemen lokal. Dengan adanya manajer lokal
di dalam PT Hanwa Indonesia, memiliki fungsi sebagai penghubung antara budaya
kerja Jepang dan budaya kerja Indonesia.
Deskripsi Lengkap