Tesis ini membahas tentang kelompok budaya electronic dance music di Jakarta sebagai
sebuah subkultur yang sedang dalam proses pengukuhan identitas melalui praktik-praktik
budaya yang dilakukan oleh individu-individu di dalamnya. Keterlibatan individu dalam
kelompok budaya ini merupakan usaha yang mereka lakukan agar eksistensi budaya EDM di
Jakarta dapat diterima oleh budaya dominan di Jakarta. Adanya penolakan terhadap
penyelenggaraan salah satu festival EDM besar se-Asia Tenggara yang diadakan di Jakarta
menjadi perhatian khusus apakah kelompok budaya ini dapat diterima atau tidak oleh
masyarakat Jakarta. Penelitian-penelitian EDM sebelumnya di Indonesia lebih banyak
membahas individu dalam konteks penokohan dan belum meneliti individu dalam konteks
yang lebih besar seperti kelompok budaya. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi bentuk eksistensi kelompok budaya EDM dan bagaimana praktik-praktik
budaya EDM diterapkan di Jakarta melalui penggunaan artefak budaya EDM oleh individu-
individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, paradigma interpretif dengan pendekatan
fenomenologi digunakan untuk mengumpulkan pengalaman-pengalaman narasumber terhadap
peran dan kontribusi mereka ketika menjalankan praktik-praktik budaya EDM di Jakarta.
Penelitian ini menemukan bahwa kelompok budaya EDM di Jakarta merupakan sebuah
subkultur yang masih dalam proses negosiasi untuk membentuk identitas budaya agar bisa
berjalan berdampingan dengan nilai dan norma budaya lokal. Artefak budaya yang ditemukan
dalam penelitian ini digunakan oleh para narasumber untuk menunjukkan eksistensi mereka
dan menjadi tanda bahwa praktik-praktik budaya mereka membentuk identitas komunal.
Deskripsi Lengkap