Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0039-2020/ETS-Kom Qor k
Judul Konstruksi Identitas Pembaca Perempuan Slash Fiction: Studi pada Anggota Fandom Pembaca Slash Fiction
Pengarang Qoryna Noer Seyma El Farabi
Penerbit dan Distribusi 2020
Subjek Konstruksi Identitas
Kata Kunci Identity Construction
Lokasi Koleksi Digital MBRC FISIP UI
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0039-2020/ETS-Kom Qor k 0039-2020/ETS-Kom TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 76933
Sampul
Abstrak
Tesis ini membahas mengenai konstruksi identitas pembaca perempuan slash fiction, dengan menggunakan psikoanalisis Lacan. Perkembangan K-Pop di Indonesia telah menciptakan berbagai media kreatifitas baru yang dibuat oleh penggemar, salah satunya adalah slash fiction. Slash fiction adalah cerita unik yang dibuat oleh penggemar, yang dalam ceritanya kedua tokoh idola memiliki hubungan sesama jenis atau homoseksual. Pembaca perempuan yang mengonsumsi slash fiction, namun pembaca perempuan tidak semuanya memiliki orientasi seksual menyimpang. Di Indonesia sendiri, homoseksual adalah hal tabu yang belum diterima masyarakat, dan membahasnya adalah sesuatu yang tabu. Teks slash fiction hadir untuk memenuhi hasrat tidak disadari dari penggemar akan idola mereka. Dengan menggunakan konstruksi identitas Lacan, penelitian ini mencoba mengkaji bagaimana identitas seorang penggemar jika dilihat dari perspektif Lacan, dan slash fiction sebagai pemenuhan hasrat dan fantasi penggemar tentang kehidupan ideal bagi mereka, dan bagaimana slash fiction membantu pembaca untuk lari dari aturan simbolik yang mengikat mereka. Dengan menggunakan paradigma konstruktivisme, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysisi (IPA) untuk melihat konstruksi identitas pembaca perempuan slash fiction. Alat pengumpulan data berupa wawancara mendalam dengan tiga orang informan. Setelah data terkumpul, peneliti kemudian menganalisis menggunakan psikoanalisis Lacan terkait konstruksi identitas. Hasil dari penelitian ini adakah identitas tidak hanya ditentukan oleh sesuatu yang informan sadari, atau sesuatu yang simbolik, tetapi identitas juga diatur oleh keinginan fantasi, yang dihasilkan dari the Real. . Identitas didasarkan pada gambar ideal yang dilihat oleh seseorang tentang dunia luarnya, dan hal tersebut mendorong seseorang untuk terus mendekati diri ideal menurutnya. Identitas seseorang pada dasarnya tidak akan pernah utuh, dan proses konstruksinya adalah proses yang disadari. Meskipun begitu, the symbolic tetap memberikan identitas dan pengertian bagi informan tentang mana yang positif atau baik, serta sesuai dengan nilai-nilai yang dipercaya selama ini, dan identitas mana yang negatif, atau tidak sesuai dengan nilai- nilai yang dipercaya.