Reputasi organisasi yang positif mampu memberikan berbagai manfaat bagi suatu
organisasi. Salah satu manfaatnya adalah mendorong terbentuknya kelebihan kompetitif
(competitive advantage). Persaingan dalam layanan inkubasi bisnis menjadi bagian yang
urgen dalam pembahasan mengenai manajemen reputasi. Puspiptek merupakan salah satu
organisasi sektor publik yang memberikan layanan inkubasi bisnis ditengah maraknya
inkubator bisnis yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan bonafide. Organisasi sektor
publik dalam hal ini memiliki tantangan tersendiri dalam membangun reputasi karena
secara umum terbentuk stereotip negatif di masyarakat. Berangkat dari permasalahan
tersebut, maka muncul dugaan bahwa model manajemen reputasi tidak dapat
diaplikasikan di organisasi sektor publik. Penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu
kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif bertujuan untuk menguji pengaruh antara
reputasi organisasi terhadap intensi WOM dengan identifikasi organisasi sebagai
mediator dalam konteks organisasi sektor publik. Adapun analisis kualitatif dilakukan
untuk menggambarkan aktvitas corporate branding pada layanan inkubasi bisnis di
Puspiptek. Paradigma penelitian ini adalah post-positivistik dan menerapkan desain
convergent parallel mixed method. Analisis kuantitatif dilakukan dengan melalui metode
survei terhadap 86 responden (respond rate 93%) dan menggunakan teknik PLS-SEM
dalam menganalisis data. Pada analisis kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara
dengan empat representasi manajemen inkubator bisnis Puspiptek dan studi dokumentasi.
Temuan utama dalam analisis kuantitatif adalah signifikannya pengaruh mediasi parsial
dari identifikasi organisasi sehingga meskipun reputasi organisasi mampu mendorong
intensi WOM ada rasa terikat dengan organisasi turut memberikan kontribusi pada
pengaruh tersebut. Temuan utama pada analisis kualitatif menyebutkan bahwa Puspiptek
menunjukan identitasnya sebagai taman sains dan teknologi melalui pemberian layanan
yang relevan untuk menumbuhkembangkan jiwa technopreneurship. Puspiptek dinilai
perlu merumuskan kembali budaya organisasinya dan mentransformasikan dirinya
sebagai organisasi pembelajar sehingga pegawainya dapat terus meningkatkan
kompetensi dalam pengembangan bisnis start-up. Penelitian ini memiliki implikasi
bahwa organisasi sektor publik yang masuk dalam kompetisi bisnis harus memiliki
identitas yang kuat dan terus mengomunikasikannya sehingga terbangun reputasi yang
positif serta turut mendorong hadirnya manfaat positif bagi organisasi.
Deskripsi Lengkap