Pekerja rumahan merupakan pekerja borongan yang dilakukan di rumah dan dibayar
berdasarkan upah satuan. Kemunculan pekerja rumahan di Indonesia sejalan dengan
pekembangan industrialisasi modern. Pada skripsi ini, pekerja rumahan dibahas sebagai
subjek utama dengan memfokuskan pada kondisi yang dialami. Dalam rangka
kepentingan pembuatan kebijakan pekerja rumahan di Indonesia. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan studi kasus pekerja rumahan di Kecamatan Karawaci, Kota
Tangerang. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui kondisi pekerja rumahan dan
peran pemerintah dalam menanggapi permasalahan pekerja rumahan. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, serta
metode pengumpulan data berupa wawancaran dan observasi. Analisis penemuan data
dilakukan dengan menggunakan teori sistem dunia dan prisma kejahatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pekerja rumahan tanpa disadari telah mengalami eksploitasi
pekerjaan berkaitan dengan upah yang rendah, jam kerja yang panjang, tidak adanya
jaminan sosial dan kesehatan, serta tidak memiliki kontrak kerja. Pemerintah, khususnya
Kementerian Ketenagakerjaan sebagai pihak yang bertanggung jawab secara tidak
langsung mengabaikan kondisi eksploitasi yang dialami oleh pekerja rumahan tersebut.
Dengan demikian, pekerja rumahan dapat disebut sebagai korban eksploitasi karena
adanya pengabaian oleh pemerintah.
Deskripsi Lengkap