Tesis ini membahas peran dan proses perubahan sosial profesi Arsiparis di
lembaga Negara pada era VUCA. Hasil penelitian menunjukkan lemahnya peran
Arsiparis di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Komisi Pemilihan Umum
(KPU) tercermin dari peranan Arsiparis yang hanya dianggap sebagai pendukung dan
bukan sebagai profesi yang memainkan peran penting dalam pemilihan umum (Pemilu)
2019. Pendekatan model institusional dari Beckert (2010) memperlihatkan bahwa secara
jejaring (Social Network) Arsiparis hanya memiliki relasi dengan kolega yang berada
pada level menengah di dalam profesi dan hanya sedikit saja yang memiliki akses dan
hubungan baik dengan pejabat tinggi. Tidak adanya pihak yang memiliki kuasa untuk
memperjuangkan pentingnya peranan arsip bagi kepentingan organisasi maka cognitive
frame dari pejabat tinggi di kedua instansi tersebut selalu menempatkan Arsiparis sebagai
profesi yang tidak penting. Hal ini juga sejalan dengan Model Interaksi Hubungan
Formal dari Nee (2005) serta konsep VUCA World dari Bennett dan Lemoine (2014)
bahwa adanya perubahan tata kelola pemerintahan dari manual (kertas) menjadi Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berpengaruh pada perubahan interaksi sosial
dan strategi pengembangan profesi Arsiparis sebagai petugas kearsipan dalam
menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik. Melalui pendekatan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian studi kasus, data dikumpulkan lewat penelitian pustaka,
wawancara mendalam dengan Arsiparis dan pengelola arsip dalam pengarsipan Daftar
Pemilih Sementara (DPS) pada Pemilu 2019.
Deskripsi Lengkap