Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0005-2020/ETS-Sosio Gay r
Judul Relevansi Dan Efektivitas Sistem Layanan Dan Rujukan Terpadu (SLRT) Pada Unit Pelayanan Terpadu SLRT Repeh-Rapih Di Kota Sukabumi
Pengarang Gayatri Meilinawati
Penerbit dan Distribusi 2020
Subjek layanan sosial terintegrasi
Kata Kunci integrated social services
Lokasi Koleksi Digital MBRC FISIP UI
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0005-2020/ETS-Sosio Gay r 0005-2020/ETS-Sosio TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77027
Sampul
Abstrak
Layanan sosial terpadu dalam bentuk single window services (SWS) merupakan salah satu inisiatif kebijakan yang dikembangkan oleh Kementerian Sosial. Intervensi pemerintah dalam bentuk layanan sosial terpadu ini adalah upaya mengatasi dugaan fragmentasi pada pelayanan sosial dan penyaluran bantuan sosial. Hasil penelitian sebelumnya memperlihatkan model kebijakan layanan terpadu diklaim dapat menghasilkan tiga keunggulan komparatif: integrasi multi layanan, efisien dalam implementasi dan kepuasan pelayanan masyarakat. Namun dalam implementasinya masih ditemui banyak kendala pada aspek input sampai dengan aspek proses/kegiatan pada pelaksanaan program. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang berusaha melihat efektivitas dan relevansi sistem layanan dan rujukan terpadu (SLRT). Dalam mengevaluasi program SLRT digunakan pendekatan kualitatif melalui teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan penelusuran dokumen, dengan kerangka pemikiran penelitian yang diadaptasi dari model evaluasi Dale. Untuk mendukung model evaluasi Dale penulis melakukan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama dominan ego sektoral antarlembaga dan mis-persepsi dan komunikasi antara keduanya, sehingga mengurangi mutu efektivitas program. Kedua, belum optimalnya akses penerima manfaat (masyarakat miskin dan rentan miskin, serta penyandang masalah sosial lainnya) dengan layanan-layanan sosial yang ada di pusat dan daerah, sehingga mengurangi mutu relevansi program. Ketiga, masih minimnya supplementary services (layanan tambahan) program. Keempat, minimnya instrumen di tingkat implementasi program.