Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0012-2020/ETS-Sosio Wil d
Judul Dinamika Arena Jamu Indonesia: Respon Koperasi Jamu Indonesia terhadap Peng-ilmiahan Jamu
Pengarang Willy Hidayat
Penerbit dan Distribusi 2020
Subjek Saintifikasi Jamu
Kata Kunci Jamu Scientification
Lokasi Koleksi Digital MBRC FISIP UI
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0012-2020/ETS-Sosio Wil d 0012-2020/ETS-Sosio TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77034
Sampul
Abstrak
Tesis ini merupakan bagian dari riset tentang the sociology of markets of Indonesian traditional medicine (jamu) (Hardjosoekarto et al, forthcoming), khususnya yang menyajikan laporan awal tentang dinamika pasar obat tradisional di Indonesia dengan menggunakan konsep market field dari Jense Beckert, yang menekankan interelasi tiga social forces yaitu institutions, networks dan cognitive frames. Studi ini fokus pada respons Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) terhadap peng-ilmiahan Jamu yang dimulai sejak tahun 2007. Social Network Analysis diterapkan untuk mengukur perubahan KOJAI networks, baik pada level makro maupun pada level meso. Ekplorasi kualitatif perubahan dua KOJAI social forces lainnya, yaitu institutions dan cognitive frames dilakukan pada level meso. Riset ini menyajikan bukti berlakunya Beckerts's social grid model dengan pengayaan beberapa novelties. Pertama, dinamika interrelasi tiga social forces itu dapat terjadi di level meso yaitu pada level ?KOJAI as organizational field?. Kedua, stabilitas dan perubahan organizational field itu dapat terjadi karena adanya dinamika internal di dalam organisasi itu sendiri, tetapi dapat juga berlangsung karena adanya perubahan external seperti perubahan institutional rules pada tingkat makro. Ketiga, riset ini juga menyajikan aplikasi Social Network Analysis untuk mengukur network as a market forces, sebuah pengukuran market field yang tidak dilakukan oleh Beckert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jamu kurang berkembang karena, banyak regulasi yang memperkecil pengaruh dari aktor bisnis, baik itu pelaku usaha jamu maupun petani dalam mendapatkan dominasi nya di market field. Dominasi market field lebih banyak dilakukan oleh aktor dari Pemeritah, namun tetap belum memberikan hasil signifikan dalam pengembangan jamu. Oleh sebab itu, perlu adanya penguatan untuk para pelaku usaha industri yang memiliki keterbatasan modal dalam merealisasikan pemenuhan CPOTB. Sebagai stategi efektif, penelitian ini memberikan saran untuk memobilisasi cognitive frame bahwa proses produksi jamu tidak bisa disamakan dengan proses produksi obat kimia melalui konstruksi pada sisi institusional dan network struktur berdasarkan dari pemikiran Beckert (2010).