Deskripsi Lengkap

Disertasi
No. Panggil 0001-2020/EDS-Sosio Ase m
Judul Membangun Keadilan Kota dari Bawah: Gerakan Lokal Muhammadiyah di Kawasan Post-Suburban Depok
Pengarang Asep Suryana
Penerbit dan Distribusi 2020
Subjek Insiderness
Kata Kunci Insiderness
Lokasi Koleksi Digital MBRC FISIP UI
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0001-2020/EDS-Sosio Ase m 0001-2020/EDS-Sosio TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77036
Sampul
Abstrak
Melalui kasus gerakan lokal Muhammadiyah di kawasan post-suburban Depok, disertasi ini memperlihatkan mekanisme agama sebagai pembentuk realitas sosial kota, dan mekanismenya itu dilakukan melalui frase yang dirumuskan sebagai membangun keadilan kota dari bawah. Argumen tersebut merupakan penjabaran operasional sekaligus modifikasi dari premis urban religion-nya Lans dan Oosterbaan (2016). Sekaligus, tesis tersebut menolak pendekatan yang meletakkan agama (dalam hal ini Islam) hanya sebagai fenomena reaksioner, bahkan menggugat premis kota sebagai arena tumbuhnya patologi beragama. Penelitian disertasi ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan extended case method Burawoy (2009). Muhammadiyah lokal kawasan post-suburban dianalisis sebagai fenomena gerakan sosial-keagamaan dalam jenjang kasus melalui pendekataan urban religious aspiration; sementara pendekatan the privatization of the fringe dalam literatur post-suburban diletakkan sebagai arena sekaligus konteks. Temuan teoritik disertasi ini dirumuskan sebagai konsep insiderness dan konsep kontestasi aspirasional berjenjang. Keduanya dikonstruksikan sebagai komponen konsep dalam pendekatan urban religious aspiration, sekaligus menguatkan konstibusinya sebagai ?the im-materiality of urban religion?. Insiderness?yang menjadi dasar sekelompok orang berkontestasi dalam suatu sistem sosial-spasial?ditempatkan menjadi komponen konsep dalam pendekatan urban religious aspiration karena belum dikonseptualisasikannya aspek insiderness ini. Sedangkan konsep kontestasi aspirasional berjenjang?yang dimodifikasi dari konsep serupa dari Goh dan van der Veer (2016: 371)?dikonseptualisasikan secara bertingkat (mikro, meso, dan makro), tidak lagi terfokus kepada fenomena tunggal. Melalui kontetasi aspirasional berjenjang, gerakan lokal Muhammadiyah kawasan post-suburban melakukan lima mekanisme membangun keadilan kota dari bawah: (1) filantropi, (2) school improvement, (3) strategi penjenjangan kehidupan sosial berorganisasi, (4) sebagai kelompok kepentingan, dan (5) strategi teritorialisasi. Kapasitas kontestasi aspirasional berjenjangnya itu bertumpu pada kolektivitas amal sholeh-sosial (yang bekerjanya mirip dengan inner-worldly asceticism Weberian), dan disangga oleh kehidupan sosial berasosiasi sebagai organisasi gerakan sosial. Insiderness bekerja sebagai mekanisme utama dibalik lima pola kontestasi aspirasional berjenjang dalam kerangka membangun keadilan kota tersebut.