Tesis ini berisi pemikiran yang berupaya memahami adanya kondisi precariousness pada sektor produksi di industri film Indonesia dengan penelusuran atas pengalaman creative labour sebagai studi kasusnya. Dengan memahami bentuk- bentuk precariousness dan sumbernya, maka dapat dibuktikan bahwa kondisi tersebut merupakan implikasi dari karakteristik inheren pada praktek ekonomi dalam industri film. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan, pertama sumber kondisi precariousness dan bentuk-bentuknya. Kedua, kondisi precariousness terjadi sejak fase entry level sebelum bekerja dengan menyandang identitas profesi di lingkup kategori creative labour. Ketiga, bentuk-bentuk determinasi dan strategi creative labour untuk bertahan sekaligus melakukan reposisi, menciptakan dinamika serta mereduksi implikasi ketidakpastian kerja. Keempat, melalui kerangka analisis interseksi sosio-ekonomi (market as field) pada produksi budaya, moda produksi berorientasi non-profit/mandiri memiliki posisi penting dalam dinamika industri film Indonesia yang menciptakan keragaman film sekaligus ruang bagi creative labour untuk bertahan bekerja dalam ketidakpastian di sektor produksi film. Penelitian ini menyediakan saran tentang dibutuhkannya kebijakan-kebijakan negara yang dapat mengurangi precariousness di fase entry level dan jaminan perlindungan melalui mekanisme regulatif dalam cakupan institusi industri film Indonesia.