Tujuan penelitian ini ingin menganalisa tradisi keagamaan pada ziarah makam sebagai arena sosial., ziarah makam dijadikan arena sosial untuk kegiatan dan tujuan tertentu. Ziarah makam sudah berubah fungsi dan bukan sesuatu yang sakral lagi bagi individu maupun kelompok tertentu. Peneliti ingin menganalisis ziarah makam sebagai arena sosial dengan berbagai dinamikanya ? Pola apa saja yang menyebabkan ziarah makam dijadikan sebagai arena sosial ? Dengan berpedoman pada teori Bourdieu sebagai pondasi penelitian. Perubahan sosial hadir, baik suka atau tidak, disengaja atau tidak, dibuat atau tidak, perubahan pasti akan datang. Kualitatif dengan study kasus ( Case Study ) pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Peneliti melibatkan diri secara langsung ke lapangan yang menjadi fokus penelitian ( ziarah makam ), berbaur dengan peziarah unuk mendapatkan informasi langsung yang asli dan valid serta mengikuti prosesi ritual ziarah makam. Aktivitas pengumpulan data peneliti lakukan dengan tiga macam cara yaitu meliputi wawancara mendalam ( In-depth Interview ), diskusi dengan pihak keNadziran makam dan studi dokumen. Wawancara mendalam telah peneliti rancang sebelum kelapangan. Diskusi, peneliti lakukan dengan membuat janji atau jadwal yang telah disepakati bersama dengan pihak pengurus makam. Sedangkan studi dokumen didapat dari musium Banten lama, perpustakaan daerah, dokumen keNadziran, berita yang ada di papan pengumuman lokasi ziarah, laporan penelitian sebelumnya, makalah-makalah terkait, journal, dokumen visualisasi berupa foto-foto, merupakan dokumen pendukung. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan diantaranya: ziarah makam sebagai arena rekonsiliasi keluarga, sebagai arena interaksi sosial, arena pengobatan, arena citra politik, arena pekerjaan, arena meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, sebagai transmisi spiritual, arena terjadinya habitus, kekuasaan simbolik dan lain-lain.
Deskripsi Lengkap