Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : 0009-2021/ESK-Kes Nah d
Judul : Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Remaja Korban Perundungan (Studi Deskriptif di SMPN X)
Pengarang : Nahrisa Fauzia
Strata :
Pembimbing : Dra. Dwi Amalia Chandra, M.Si
Fakultas :
Tahun : 2021
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0009-2021/ESK-Kes Nah d 0009-2021/ESK-Kes Nah d TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77161
Sampul
Abstrak
Perundungan masih menjadi suatu potret negatif pendidikan Indonesia. Perundungan memberikan dampak negatif bagi korban yang dapat mengganggu aktivitasnya sebagai siswa di sekolah maupun ketika berada di rumah. Pada masa remaja, teman sebaya merupakan lingkungan terdekat yang mampu memberikan dukungan sosial bagi siswa korban perundungan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perundungan yang terjadi di SMPN X serta menjelaskan bagaimana bentuk dukungan sosial yang diberikan oleh teman sebaya terhadap remaja korban perundungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif melalui studi literatur dan teknik wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perundungan yang dialami siswa terjadi dalam bentuk fisik maupun verbal. Adapun penyebab terjadinya perundungan yaitu korban yang dianggap sebagai sosok yang lemah dan tak mampu melakukan perlawanan. Pihak sekolah juga telah memiliki peraturan terkait sanksi bagi pelaku, namun dalam pelaksanaannya peraturan tersebut masih belum dijalani secara konsisten. Penelitian ini menunjukkan bahwa teman sebaya menjadi pihak yang paling banyak memberikan dukungan serta bantuan secara langsung ketika korban diusik dan diganggu oleh pelaku. Dukungan sosial tersebut yaitu meliputi dukungan informatif dengan memberikan solusi maupun menjadi penghubung informasi antara guru dengan korban, dukungan penghargaan yaitu dengan menyebutkan hal positif pada diri korban, dukungan instrumental yaitu dengan melaporkan hal ini kepada pihak sekolah maupun membela ketika para pelaku mulai mengusik korban dan dukungan emosional yaitu dengan menjadi tempat curhat dan berkeluh kesah tanpa memberikan penghakiman. Dengan adanya dukungan sosial tersebut, korban pun dapat kembali berfungsi sosial dalam lingkungannya.