Kemandirian klien pemasyarakatan dapat terwujud apabila klien mendapatkan
pendampingan yang baik dari orang terdekatnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan perilaku mandiri klien pemasyarakatan dalam proses pengembangan
kemandirian, mengetahui bentuk pendampingan sosial yang diterima oleh klien
pemasyarakatan guna pengembangan kemandirian serta pelaksanaan bimbingan
kemandirian di Bapas Kelas I Jakarta Pusat guna mendukung pengembangan
kemandirian klien pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan studi literatur, wawancara
mendalam dan observasi, sedangkan informan dalam penelitian ini adalah tujuh orang
klien dewasa yang telah bekerja, dua orang anggota keluarga klien, satu orang tokoh
masyarakat, dan tiga orang pembimbing kemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa masih ada klien yang mendapatkan stigma negatif dari masyarakat, namun klien
mampu mengembangkan kemandiriannya berkat pendampingan yang diberikan dari
orang terdekatnya. Klien yang telah mandiri memiliki perilaku mampu mengidentifikasi
dan memecahkan masalah, menguatkan diri untuk menjadi lebih baik, mampu
mengembangkan potensi diri serta mampu mengakses lapangan pekerjaan sesuai
keterampilan yang dimiliki. Selain itu, klien juga mendapatkan pendampingan dari
keluarga dan pembimbing kemasyarakatannya berupa sikap menerima klien kembali,
dukungan, saran serta informasi yang berhubungan dengan pengembangan potensi
dirinya. Klien belum mendapatkan pendampingan sosial dari masyarakat karena ada
rasa ketidakpedulian masyarakat terhadap upaya klien untuk mandiri. Masyarakat
sekitar tempat tinggal klien hanya sebatas memenuhi hak sosial klien dengan menerima
kembali keberadaan klien di lingkungan dan belum memberikan perhatian lebih
terhadap pengembangan kemandiriannya.
Deskripsi Lengkap