Sejak periode tahun 2000-an, terdapat alat pembayaran menggunakan kartu (APMK)
bagian dari layanan keuangan yang kian meningkat penggunaannya, atau juga dikenal
sebagai uang elektronik. Faktor-faktor peningkatan penggunaan diketahui didapat dari
eksternal uang elektronik seperti program pemerintah dan kemudahan penggunaan. Faktor internal uang elektronik seperti brand equity diketahui belum cukup kuat. Diduga, hal tersebut terjadi karena tidak adanya faktor pembeda, minimnya
pengetahuan akan brand, atau tidak adanya respon terhadap upaya pemasaran. Sementara itu, upaya komunikasi pemasaran sudah dan sedang dilakukan, antara lain
iklan dan promosi. Tesis ini berupaya meneliti dampak upaya komunikasi iklan dan
promosi terhadap brand awareness dan brand association dari uang elektronik. Uang
elektronik yang diteliti adalah OVO, dengan sample sebanyak 100 orang menggunakan
cluster sampling berdomisili di pulau Jawa, dengan 2 tahap berupa penyaringan usia
generasi millennial dan random. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan 4 variabel, berupa 2 variabel independen (konten periklanan dan promosi
penjualan), 1 variabel intervening (brand awareness), dan 1 variabel dependen (brand
association). Dari penelitian diketahui konten periklanan dan promosi penjualan
memiliki pengaruh signifikan terhadap masing-masing brand awareness dan brand
association. Ketika digabungkan untuk menganalisis pengaruh konten periklanan, promosi penjualan, brand awareness sekaligus terhadap brand association, nilai
pengaruh konten periklanan dan promosi penjualan berkurang namun pengaruh brand
awareness bertambah.
Deskripsi Lengkap