Fenomena Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) menyebabkan tingginya infodemi
yang meningkatkan ketidakpastian di masyarakat. Media sosial menjadi saluran
komunikasi terkait COVID-19 karena menjadi sumber utama masyarakat untuk
menyebarkan semua hal tentang COVID-19 saat kekhawatiran dan pemberitaan semakin
intensif (Nielsen, Maret 2020). Penelitian Apuke & Omar (2020) mengenai faktor-faktor
berbagi berita palsu COVID-19 pada pengguna media sosial. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat berbagi berita COVID-19 di media
sosial. Metode pengumpulan data menggunakan survei online dengan total responden
sampel terkumpul 159 responden. Analisis data menggunakan analisis structural equation
modeling (SEM). Hasil penelitian yaitu faktor pencarian informasi, bersosialisasi,
hiburan, menghabiskan waktu, dan pengalaman berbagi berita melalui media sosial
sebelumnya signifikan mempengaruhi niat pengguna untuk berbagi berita terkait
COVID-19 di media sosial. Pengincaran status menjadi faktor tidak signifikan. Pencarian
informasi signifikan mempengaruhi pengalaman berbagi berita melalui media sosial
sebelumnya terkait COVID-19. Pengincaran status dan menghabiskan waktu menjadi
faktor tidak signifikan mempengaruhi pengalaman berbagi berita melalui media sosial
sebelumnya terkait COVID-19. Penyedia berita berbasis online khususnya melalui media
sosial dapat meningkatkan aspek interaktivitas dengan pembaca dan penyebar berita
mereka dengan mencantumkan fitur frekuensi berita tersebut disebar. Pembaca dapat
menjaga interkonektivitas dengan berbagi berita valid yang bersumber dari referensi yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Deskripsi Lengkap