Skripsi ini meneliti tentang gerakan perlawanan Ciliwung Merdeka dalam menolak
kebijakan penggusuran lahan permukiman Bukit Duri pada tahun 2012-2017.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui metode kualitatif dengan menggunakan sumber
kepustakaan dan wawancara mendalam. Kemunculan gerakan perlawanan Ciliwung
disebabkan karena terjadinya pembatalan kebijakan pembangunan Kampung Deret/
Kampung Susun yang semula telah disepakati warga Bukit Duri dengan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta masa Joko Widodo-Basuki T. Purnama dan digantikan dengan
Program Normalisasi Kali Ciliwung pada masa Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Pelaksaan Program Normalisasi Kali Ciliwung berdampak kepada tergusurnya lahan
permukiman warga Bukit Duri RW. 9, 10, 11, dan 12 untuk mengakomodir kebutuhan
pelebaran kali, penguatan tangggul di tepian kali, dan pembangunan jalan inspeksi.
Terjadinya perubahan kebijakan tersebut menimbulkan reaksi dari Ciliwung Merdeka
sebagai lembaga swadaya masyarakat yang mewakili warga Bukit Duri. Gerakan
perlawanan yang dilakukan Ciliwung Merdeka akan diteliti menggunakan kerangka
analisis gerakan sosial perkotaan dan aktivisme politik. Analisis gerakan sosial perkotaan
digunakan untuk menjelaskan karakter dan struktur organisasi dari gerakan Ciliwung
Merdeka. Sedangkan aktivisme politik berfungsi untuk menjelaskan bagaimana proses
serta strategi yang dilakukan Ciliwung Merdeka dalam menolak penggusuran. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa gerakan perlawanan Ciliwung Merdeka dalam menolak
penggusuran Bukit Duri timbul akibat adanya perubahan sepihak oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tanpa melibatkan partisipasi warga Bukit Duri sebagai warga
terdampak dalam proses pembuatan dan penerapan kebijakan. Serangkaian proses
perlawanan dan strategi yang dilakukan Ciliwung Merdeka pada tahun 2012-2017
meskipun gagal dalam membatalkan penggusuran permukiman Bukit Duri, namun
menghasilkan kemenangannya dalam Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta. Hasil dari kemenangan tersebut membawa gerakan Ciliwung
Merdeka pada perjuangan baru untuk memperjuangkan ganti rugi tanah warga yang
tergusur dan memperjuangkan pembangunan konsep Kampung Susun sebagai solusi
untuk mengakomodir kebutuhan perumahan warga yang tergusur.
Deskripsi Lengkap