Penelitian etnografi ini bertujuan untuk menganalisis respons masyarakat Pulau
Gili, Bawean, terhadap rencana masuknya proyek infrastruktur listrik dari
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski proyek tersebut pada faktanya tidak riil
(fiksi), masyarakat membangun narasi tentang rencana proyek tersebut sebagai
sebuah kenyataan. Respons masyarakat ini perlu dipahami dengan melihat relasi
sosial yang terbentuk di antara mereka dan sejarah konflik yang ada. Lewat proyek
PLN yang fiksi, kita dapat mengungkapkan fragmentasi yang terjadi dalam
masyarakat Gili akibat adanya perbedaan agensi dan sejarah konflik masa lalu yang
terekam dalam memori kolektif. Studi kasus ini menunjukkan bahwa masyarakat
memaknai kehadiran listrik dari negara sebagai hal yang dapat membebaskan
mereka dari keterikatan sosial terhadap sejumlah tokoh yang mereka anggap
merugikan. Keinginan kuat masyarakat untuk mendapatkan listrik agar terbebas
dari jeratan hubungan sosial yang tidak diinginkan berkontribusi pada munculnya
konstruksi sosial yang membayangkan proyek PLN yang fiksi sebagai sebuah
realitas. Dari kasus ini, kita dapat belajar bahwa proyek infrastruktur bukanlah
sebuah objek fisik belaka, tetapi juga sesuatu yang dapat menciptakan imajinasi dan
harapan tertentu bagi masyarakat, serta terkadang membuka kembali luka lama
sejarah konflik yang dikenang oleh masyarakat secara kolektif.
Deskripsi Lengkap