Penelitian ini membahas mengenai salah satu tradisi yang berkembang hingga saat ini di
Minangkabau, yaitu Baburu babi. Dalam skripsi ini, baburu babi bagi masyarakat
Minangkabau secara umum dipahami sebagai cara untuk membasmi babi hutan yang
dianggap sebagai hama ladang. Penelitian ini berfokus pada interaksi yang terjalin dalam
tradisi baburu babi. Penelitian pada skripsi ini menggunakan pendekatan etnografi
multispesies untuk memahami interaksi antara paburu, anjing paburu serta babi yang
saling berkelindan dalam baburu babi. Interaksi interspesies dalam baburu babi terlihat
dari beragam aspek mulai di Nagari hingga di Arena paburuan. Interaksi antar subjek
dalam baburu babi dipahami sebagai suatu relasi multispesies dengan bentuk co-survival.
Interaksi antar subjek dalam baburu babi menunjukkan adanya proses pertukaran
intersubjektif, sehingga baburu babi dipahami sebagai tradisi yang melibatkan relasi
multispesies dalam praktiknya. Interaksi yang berbentuk relasi multispesies ini juga
berkaitan dengan lingkungannya. Praktik-praktik dalam baburu babi menunjukkan
adanya proses penubuhan lanskap yang bersifat timbal balik. Fokus pada aspek interaksi
yang terjalin dalam memberikan sudut pandang baru untuk memahami tradisi yang telah
berlangsung dari lama ini, bahwa untuk memahami baburu babi penting ada penekanan
pada praktik yang melibatkan relasi multispesies dengan lanskapnya dan tidak bisa
semata-mata dipahami dalam perspektif adat yang lebih menekankan pada hal-hal
simbolik.
Deskripsi Lengkap