Penelitian dilakukan pada Masyarakat Kukusan di masa awal pandemi COVID19.
Data dikumpulkan melalui penelitian lapangan menggunakan teknik
wawancara mendalam dan observasi partisipan dengan memperhatikan protokol
kesehatan dan penggunaan berbagai alat komunikasi untuk menggali data di
masa pandemi COVID-19. Temuan dalam penelitian ini, Masyarakat Kukusan
berinteraksi secara resiprokal dengan virus COVID-19 dalam proses adaptive
co-management untuk mengelola ketakutan dalam masyarakat. Pemaknaan
virus COVID-19 sebagai bentuk makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dan
hidup berdampingan dengan masyarakat Kukusan membuat masyarakat
Kukusan mampu mengendalikan ketakutan di masa pandemi. Dengan demikian,
pandemi COVID-19 yang merubah tatanan sistem ekosistem yang terdapat
manusia di dalamnya di respons dengan pengelolaan ketakutan yang baik
melalui adaptive co-management dengan tokoh agama sebagai adaptive
manager. Saya berargumentasi bahwa menejemen ketakutan di tengah pandemi
mampu secara perlahan membuat masyarakat dan COVID-19 mampu hidup
berdampingan dengan sistem ekosistem yang baru.
Deskripsi Lengkap