Deskripsi Lengkap

PengarangSyifa Nafisa
JudulBekerja, Mengasuh Anak, dan Masa Depan: Studi Tentang Resistensi dan Resiliensi dalam Kehidupan Perempuan Salafi di Bekasi
Pembimbing/SupervisorDr. Tony Rudyansjah, M.A.
Bahasa UtamaIND
AbstrakTulisan ini berfokus kepada pemisahan gender terhadap perempuan di ruang privat dan ruang publik sebagai upaya untuk mempertegas ?kodrat? perempuan yang didasarkan kepada Al-Qur?an dan Sunnah dalam pemahaman metode para salaf al-salih atau yang disebut dengan manhaj Salaf oleh kelompok Salafi di Bekasi. Peraturan bagi perempuan untuk tetap berada di rumahnya?mengurus anak dan suami?dinegosiasi oleh sebagian perempuan Salafi yang memiliki peluang untuk mengakses pekerjaan di tempat yang non- syar?i, namun tetap menjunjung syari?at dalam kesehariannya untuk menjaga kesalehan serta komitmennya mengikuti manhaj Salaf. Adanya peluang untuk melakukan resistensi terhadap kewajiban para perempuan Salafi sebagai seorang ibu dan istri akan dilihat melalui sudut pandang agensi dari Saba Mahmood. Dari sudut pandang yang berbeda, para perempuan Salafi yang berasal dari kelas ekonomi menengah ke bawah sering dilanda kebingungan dalam mematuhi aturan mengenai pemisahan gender dengan kondisi ekonomi dan sosialnya yang tidak stabil. Untuk melihat kehidupan mereka, konsep resiliensi dari Sarah Bracke, yang juga menjadi kritik terhadap resistensi sebagai agensi oleh Saba Mahmood, akan digunakan untuk menggambarkan beragamnya kehidupan perempuan Salafi di Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi kualitatif dengan mewawancarai sepuluh orang informan yang aksesnya didapat melalui seorang informan yang juga adalah gatekeeper penelitian ini. Penulis berargumen bahwa perempuan Salafi di Bekasi, tergantung dengan kondisi kelas ekonominya, memiliki bentuk agensi yang berbeda. Sebagai konklusi, penulis berpendapat bahwa upaya kelompok Salafi dalam mewujudkan kesalehan publik melalui ruang publik yang syar?i, dapat menghasilkan lebih banyak subjek resilien yang hidup perekonomiannya terombang-ambing.
Jenis BahanSkripsi
Kode BahasaIND
Catatan Umum
No. Induk0072-2021/ESK-Ant Syi b
No. Barkod0072-2021/ESK-Ant Syi b
Kata Kunci
Kota TerbitDepok
Tahun2021
SubjekKesalehan, agensi, perempuan, pemisahan gender, resistensi, resiliensi
Tahun Buka Akses
Catatan Bibliografi
PenerbitFISIP UI
Pemilik
Pembatasan Akses
Lokasi
Catatan Disertasi
Akses dan Lokasi Elektronik
Sumber Koleksi
Deskripsi Fisik
Catatan Bahasa
No. Panggil0072-2021/ESK-Ant Syi b
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0072-2021/ESK-Ant Syi b 0072-2021/ESK-Ant Syi b TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77439
Sampul
Abstrak
Tulisan ini berfokus kepada pemisahan gender terhadap perempuan di ruang privat dan ruang publik sebagai upaya untuk mempertegas ?kodrat? perempuan yang didasarkan kepada Al-Qur?an dan Sunnah dalam pemahaman metode para salaf al-salih atau yang disebut dengan manhaj Salaf oleh kelompok Salafi di Bekasi. Peraturan bagi perempuan untuk tetap berada di rumahnya?mengurus anak dan suami?dinegosiasi oleh sebagian perempuan Salafi yang memiliki peluang untuk mengakses pekerjaan di tempat yang non- syar?i, namun tetap menjunjung syari?at dalam kesehariannya untuk menjaga kesalehan serta komitmennya mengikuti manhaj Salaf. Adanya peluang untuk melakukan resistensi terhadap kewajiban para perempuan Salafi sebagai seorang ibu dan istri akan dilihat melalui sudut pandang agensi dari Saba Mahmood. Dari sudut pandang yang berbeda, para perempuan Salafi yang berasal dari kelas ekonomi menengah ke bawah sering dilanda kebingungan dalam mematuhi aturan mengenai pemisahan gender dengan kondisi ekonomi dan sosialnya yang tidak stabil. Untuk melihat kehidupan mereka, konsep resiliensi dari Sarah Bracke, yang juga menjadi kritik terhadap resistensi sebagai agensi oleh Saba Mahmood, akan digunakan untuk menggambarkan beragamnya kehidupan perempuan Salafi di Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi kualitatif dengan mewawancarai sepuluh orang informan yang aksesnya didapat melalui seorang informan yang juga adalah gatekeeper penelitian ini. Penulis berargumen bahwa perempuan Salafi di Bekasi, tergantung dengan kondisi kelas ekonominya, memiliki bentuk agensi yang berbeda. Sebagai konklusi, penulis berpendapat bahwa upaya kelompok Salafi dalam mewujudkan kesalehan publik melalui ruang publik yang syar?i, dapat menghasilkan lebih banyak subjek resilien yang hidup perekonomiannya terombang-ambing.