Tulisan ini mengkaji tahapan diplomasi ekonomi Indonesia terkait aktifnya ekspansi PT
Wijaya Karya Tbk. (WIKA) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Afrika.
Dalam mengkaji fenomena tersebut, studi ini menggunakan konsep kapitalisme negara
dan tipologi diplomasi ekonomi (traditional, niche-focused, evolving, inovatif) yang
ditawarkan oleh Kishan Rana (2007). Adapun metodologi yang digunakan adalah
metode kualitatif melalui studi literatur dan wawancara. Keaktifan ekspansi WIKA
dapat dikaji sebagai bagian dari praktik kapitalisme negara di Indonesia. Berdasarkan
studi literatur yang dilakukan tulisan ini mengidentifikasi tiga praktik kapitalisme
negara dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pertama, perencanaan tersentral
dalam menentukan tujuan dan lokasi ekspansi. Kedua, bantuan permodalan, mengingat
posisi pemerintah sebagai pemegang saham terbesar. Ketiga, diplomasi ekonomi untuk
membuka akses pasar dan menjaga hubungan dengan pemerintah di negara tujuan.
Berdasarkan temuan tersebut, tulisan ini berargumen bahwa internasionalisasi WIKA
tidaklah semata-mata dilakukan dalam upaya mencari keuntungan, namun juga
dipengaruhi oleh faktor politik dan dorongan negara untuk memenuhi kepentingan
nasional, termasuk perluasan pengaruh ke pasar baru dan kepentingan elektoral. WIKA
menjadi ujung tombak bagi sektor konstruksi dan infrastruktur yang dianggap sebagai
sektor unggulan bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Lebih jauh, terkait tahapan
diplomasi ekonomi sebagai bagian penting dari praktik kapitalisme negara, penulis
menyimpulkan bahwa diplomasi ekonomi Indonesia dalam ekspansi WIKA ke Afrika
berada dalam tahap transisi dari evolving menuju inovatif. Atas dasar tersebut, penulis
mengusulkan terminologi departing atau tinggal landas untuk menyebut tahap transisi
ini.
Deskripsi Lengkap