Selama beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan perdebatan mengenai kedaulatan dalam
kajian Ilmu Hubungan Internasional. Salah satu titik krusial yang mendorong perdebatan ini
adalah terbentuknya Uni Eropa melalui Maastricht Treaty pada tahun 1992. Setelah itu,
terdapat beragam literatur yang membahas mengenai kedaulatan di Uni Eropa, sehingga
diperlukan sebuah kajian kepustakaan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, studi ini
memetakan perkembangan literatur mengenai kedaulatan di Uni Eropa pasca Maastricht
Treaty. Dari tiga puluh artikel jurnal/buku/chapter edited volume yang dikaji, terdapat empat
tema besar yaitu (1) karakteristik kedaulatan di Uni Eropa; (2) dinamika kedaulatan dalam
kebijakan di Uni Eropa: antara intergovernmentalisme dan supranasionalisme (3) faktor-faktor
yang mempengaruhi penerimaan terhadap perubahan bentuk kedaulatan di Uni Eropa dan (4)
kritik terhadap penerapan kedaulatan di Uni Eropa. Setelah melakukan pemetaan dan analisis
literatur, kajian kepustakaan ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, karakter kedaulatan
di Uni Eropa memiliki penafsiran yang berbeda-beda, mulai dari kedaulatan dipandang
disatukan (pooled sovereignty), dibagi (shared sovereignty), hingga dianggap masih berada di
negara. Kedua, penerapan kedaulatan dalam tatanan praktis dalam level kebijakan di Uni Eropa
dapat bertahan maupun berubah, menyesuaikan preferensi negara-negara anggotanya. Ketiga,
penerimaan negara terhadap beragam bentuk kedaulatan di Uni Eropa dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, faktor interdependensi, dan faktor keamanan. Keempat, dinamika serta cara pandang
terhadap kedaulatan di Uni Eropa tampaknya dipengaruhi oleh fenomena-fenomena empirik
atau perkembangan yang terjadi di Uni Eropa. Terakhir, dari keseluruhan literatur, studi ini
mengindentifikasi celah literatur yang terdapat dalam sedikitnya analisis mengenai kedaulatan
dalam kebijakan di Uni Eropa, serta kurangnya studi komparatif yang membandingkan
kedaulatan di Uni Eropa dengan kedaulatan dalam entitas politik lainnya.
Deskripsi Lengkap