Industri otomotif merupakan salah satu industri manufaktur yang paling terdampak
globalisasi atau disebut oleh Dicken sebagai the most globalized industry. Dalam bahasan
perdagangannya, globalisasi industri otomotif utamanya mengacu pada Structural
Adjustment WTO. Sejumlah literatur hubungan internasional banyak membahas
globalisasi industri, namun demikian belum adanya pemahaman menyeluruh
menggunakan pendekatan sektoral yang spesifik. Tinjauan literatur ini hadir dalam
mengisi kesenjangan tersebut, membahas globalisasi industri otomotif dengan berfokus
pada relasi dua aktor?bisnis dan negara, fokus yang memperkuat esensi dari kajian Ilmu
Hubungan Internasional. Dalam menyusunnya, penulis mengklasifikasikan literatur
berdasarkan taksonomi dan mengidentifikasi dua tema umum yakni karakteristik dan
perkembangan, serta peristiwa internasional yang mempengaruhi globalisasi industri
otomotif. Tinjauan literatur ini memiliki tiga argumen. Pertama, penguatan peran aktor
bisnis berada pada aktivitas merger dan akuisisi, karakteristik Producer Driven-Global
Value Chain (PD-GVC), dan standardisasi yang lebih kompleks dari lean production.
Kedua, penguatan peran aktor negara dalam bentuk regulasi pajak, penunjukan produk
unggul, desentralisasi pusat industri, serta subsidi dalam riset dan pengembangan. Ketiga,
relasi aktor bisnis dan negara berkaitan dengan penguatan masing-masing aktor. Aktivitas
mengenai sistem produksi didominasi oleh aktor bisnis, sebaliknya, aktivitas yang
berkaitan dengan kebijakan industri didominasi oleh aktor negara. Kedua aktor memiliki
posisi dominannya masing-masing, dan disaat yang bersamaan posisi tersebut membuat
pola relasi yang bersifat kontekstual mengikuti aktor yang lebih dominan.
Deskripsi Lengkap