Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0026-2021/ETS-HI Bin i
Judul Implementasi Norma Pariwisata Berkelanjutan di Era Pemerintahan Joko Widodo (2014-2019)
Pengarang Binti Nikmatul Afdila
Penerbit dan Distribusi 2021
Subjek Pariwisata berkelanjutan, norma lingkungan, politik translokal
Kata Kunci Pariwisata berkelanjutan, norma lingkungan, politik translokal
Lokasi
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0026-2021/ETS-HI Bin i 0026-2021/ETS-HI Bin i TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77455
Sampul
Abstrak
Pada tahun 2016, Indonesia dinobatkan sebagai hub pariwisata berkelanjutan regional (Regional Tourism Sustainability Hub). Namun di satu sisi untuk pilar keberlanjutan lingkungan, Indonesia berada pada ranking 135 dari 140 negara yang dinilai menurut Daya Saing Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC) pada tahun 2019. Fenomena ini menjustifikasi pentingnya mengkaji bagaimana implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia tahun 2014-2019 yang menjadi fokus bahasan studi ini. Metode kualitatif dengan teknik triangulasi dipilih untuk memperdalam analisis bahasan. Pengumpulan data dilakukan melalui literatur studi, proses wawancara semi terstruktur, dan observasi di lapangan. Dengan menggunakan kerangka besar analisis difusi norma yang kemudian secara spesifik membahas politik translokal oleh Alger dan Dauvergne (2020), terdapat 3 temuan besar dari studi ini. Pertama, bahwa ada kompleksitas aktor dalam proses implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia dipengaruhi khususnya keterlibatan aktor industri. Kedua, kebijakan pariwisata berkelanjutan di Indonesia belum komprehensif dan inklusif. Ketiga, berdasarkan aktvitas politik yang berlangsung (pemilihan gubernur lima provinsi pada 2014- 2019, dengan kontribusi PDRB terbesar dari sektor wisata, dan pemilu presiden 2019), studi ini menemukan bahwa pariwisata belum menjadi bagian narasi politik. Dari temuan tersebut, studi ini menyimpulkan dua hal. Pertama, industri memiliki peran signifikan dalam implementasi norma lingkungan ? khususnya pariwisata berkelanjutan. Kesimpulan kedua yaitu integrasi kebijakan dan koordinasi antar aktor yang belum optimal berdampak pada level capaian implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia periode 2014-2019.