Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan kontribusi dari Nahdlatul
Ulama (NU) Indonesia sebagai aktor keagamaan transnasional dalam mendorong
perdamaian di Afganistan. Dengan menggunakan konsep peacebuilding dari
Jürgen
Rüland, dkk dan metode process tracing, penelitian ini menunjukkan bahwa
aktivitas peacebuilding yang dilakukan oleh NU telah berkontribusi dalam
transformasi konflik di Afganistan. Dengan menggunakan pendekatan bottom-up
peacebuilding, kehadiran NU dapat diterima dengan baik oleh faksi-faksi yang
berkonflik di Afganistan, termasuk Taliban. Melalui serangkaian dialog dan
kunjungan Ulama Afganistan ke Indonesia, para peserta dapat menerima
gagasangagasan moderasi Islam ala-NU. Terinspirasi oleh NU Indonesia, Ulama
Afganistan sepakat untuk mendirikan Nahdlatul Ulama Afganistan (NUA) dengan
mengadopsi prinsip-prinsip NU seperti tawasuth (moderat), tasamuh (toleransi),
tawazun (proporsional/seimbang), i‟tidal (adil), musyarakah (dialog) dan
menyebarkan gagasan-gagasan tersebut ke level grassroot. Merujuk pada aktivitas
peacebuilding NU di Afganistan, penelitian ini menyimpulkan jika aktor
keagamaan transnasional mempunyai potensi yang besar untuk membangun
sebuah
?infrastruktur‟ dalam rangka mendukung proses peacebuilding dalam jangka
waktu
yang lama.
Deskripsi Lengkap