Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0033-2021/ETS-HI Lul m
Judul Maskulinitas dalam Hubungan Internasional
Pengarang Lulu Helina Mulya
Penerbit dan Distribusi 2021
Subjek Maskulinitas, Ilmu Hubungan Internasional, Gender, Feminisme, Konstruktivisme
Kata Kunci Maskulinitas, Ilmu Hubungan Internasional, Gender, Feminisme, Konstruktivisme
Lokasi
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0033-2021/ETS-HI Lul m 0033-2021/ETS-HI Lul m TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77463
Sampul
Abstrak
Hubungan internasional tradisional yang sangat erat dengan perang, sistem anarki, dan negara sebagai aktor utama, kerap dipandang sebagai studi yang ?maskulin?. Namun, ilmu hubungan internasional mulai berkembang dengan menyertakan dimensi gender. Penulis menilai bahwa konsep gender kerap digunakan untuk membatasi narasinya ke dalam dikotomi maskulinitas dan femininitas. Oleh karena itu, tulisan ini hendak meninjau bagaimana hubungan internasional dapat dikonstruksikan sebagai ilmu yang maskulin, dan sebaliknya: bagaimana konstruksi maskulinitas memengaruhi ilmu hubungan internasional, untuk menemukan titik tengah terhadap dilema-dilema yang ada dalam sistem internasional. Tinjauan literatur ini menggunakan metode taksonomi dengan meninjau 46 literatur akademik terakreditasi, yang dikategorisasikan ke dalam empat tema besar, yaitu: 1) sejarah kajian maskulinitas, 2) maskulinitas dalam feminisme, 3) proyeksi maskulinitas dalam isu aktual hubungan internasional, dan 4) perkembangan isu maskulinitas dalam hubungan internasional. Penulis kemudian memetakan konsensus dan perdebatan yang ada terkait narasi maskulinitas dalam ketiga paradigma menonjol dalam hubungan internasional, yaitu realisme, liberalisme, dan konstruktivisme. Penulis menemukan bahwa konsep maskulinitas yang selama ini dinarasikan merupakan konsep yang terlalu sempit untuk menjelaskan lingkup studi ilmu hubungan internasional, dan merekomendasikan peninjauan kembali konsep maskulinitas beserta dengan dikotomi gender agar mampu menjelaskan dinamika kompleks di dalam hubungan internasional dengan lebih representatif.