Deskripsi Lengkap

PengarangLulu Helina Mulya
JudulMaskulinitas dalam Hubungan Internasional
Pembimbing/SupervisorDra. Ani W. Soetjipto, M.A.; Dr. Fitriani Bintang
Bahasa UtamaIND
AbstrakHubungan internasional tradisional yang sangat erat dengan perang, sistem anarki, dan negara sebagai aktor utama, kerap dipandang sebagai studi yang ?maskulin?. Namun, ilmu hubungan internasional mulai berkembang dengan menyertakan dimensi gender. Penulis menilai bahwa konsep gender kerap digunakan untuk membatasi narasinya ke dalam dikotomi maskulinitas dan femininitas. Oleh karena itu, tulisan ini hendak meninjau bagaimana hubungan internasional dapat dikonstruksikan sebagai ilmu yang maskulin, dan sebaliknya: bagaimana konstruksi maskulinitas memengaruhi ilmu hubungan internasional, untuk menemukan titik tengah terhadap dilema-dilema yang ada dalam sistem internasional. Tinjauan literatur ini menggunakan metode taksonomi dengan meninjau 46 literatur akademik terakreditasi, yang dikategorisasikan ke dalam empat tema besar, yaitu: 1) sejarah kajian maskulinitas, 2) maskulinitas dalam feminisme, 3) proyeksi maskulinitas dalam isu aktual hubungan internasional, dan 4) perkembangan isu maskulinitas dalam hubungan internasional. Penulis kemudian memetakan konsensus dan perdebatan yang ada terkait narasi maskulinitas dalam ketiga paradigma menonjol dalam hubungan internasional, yaitu realisme, liberalisme, dan konstruktivisme. Penulis menemukan bahwa konsep maskulinitas yang selama ini dinarasikan merupakan konsep yang terlalu sempit untuk menjelaskan lingkup studi ilmu hubungan internasional, dan merekomendasikan peninjauan kembali konsep maskulinitas beserta dengan dikotomi gender agar mampu menjelaskan dinamika kompleks di dalam hubungan internasional dengan lebih representatif.
Jenis BahanTesis
Kode BahasaIND
No. Induk0033-2021/ETS-HI Lul m
Catatan Umum
No. Barkod0033-2021/ETS-HI Lul m
Kata KunciMaskulinitas, Ilmu Hubungan Internasional, Gender, Feminisme, Konstruktivisme
Kota TerbitDepok
Tahun2021
SubjekMaskulinitas, Ilmu Hubungan Internasional, Gender, Feminisme, Konstruktivisme
Tahun Buka Akses
Catatan Bibliografi
PenerbitFISIP UI
Pemilik
Pembatasan Akses
Lokasi
Catatan Disertasi
Akses dan Lokasi Elektronik
Sumber Koleksi
Deskripsi Fisik
Catatan Bahasa
No. Panggil0033-2021/ETS-HI Lul m
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0033-2021/ETS-HI Lul m 0033-2021/ETS-HI Lul m TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77463
Sampul
Abstrak
Hubungan internasional tradisional yang sangat erat dengan perang, sistem anarki, dan negara sebagai aktor utama, kerap dipandang sebagai studi yang ?maskulin?. Namun, ilmu hubungan internasional mulai berkembang dengan menyertakan dimensi gender. Penulis menilai bahwa konsep gender kerap digunakan untuk membatasi narasinya ke dalam dikotomi maskulinitas dan femininitas. Oleh karena itu, tulisan ini hendak meninjau bagaimana hubungan internasional dapat dikonstruksikan sebagai ilmu yang maskulin, dan sebaliknya: bagaimana konstruksi maskulinitas memengaruhi ilmu hubungan internasional, untuk menemukan titik tengah terhadap dilema-dilema yang ada dalam sistem internasional. Tinjauan literatur ini menggunakan metode taksonomi dengan meninjau 46 literatur akademik terakreditasi, yang dikategorisasikan ke dalam empat tema besar, yaitu: 1) sejarah kajian maskulinitas, 2) maskulinitas dalam feminisme, 3) proyeksi maskulinitas dalam isu aktual hubungan internasional, dan 4) perkembangan isu maskulinitas dalam hubungan internasional. Penulis kemudian memetakan konsensus dan perdebatan yang ada terkait narasi maskulinitas dalam ketiga paradigma menonjol dalam hubungan internasional, yaitu realisme, liberalisme, dan konstruktivisme. Penulis menemukan bahwa konsep maskulinitas yang selama ini dinarasikan merupakan konsep yang terlalu sempit untuk menjelaskan lingkup studi ilmu hubungan internasional, dan merekomendasikan peninjauan kembali konsep maskulinitas beserta dengan dikotomi gender agar mampu menjelaskan dinamika kompleks di dalam hubungan internasional dengan lebih representatif.