Tesis ini bertujuan untuk menganalisis dinamika perdebatan terhadap usaha
sekuritisasi terhadap isu perubahan iklim di Dewan Keamanan PBB. Pertanyaan
dari penelitian ini adalah mengapa Inggris, Jerman, Swedia dan Republik Dominika
gagal menjadikan isu perubahan iklim sebagai isu keamanan di Dewan Keamanan
PBB. Metode penelitian tesis ini adalah metode analisis kualitatif menggunakan
teknik analisis wacana atau istilah lainnya analisa diskursus. Metode pengumpulan
data menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka yang dikumpulkan dari
laman resmi PBB, buku, artikel, laman berita, dan laman resmi dari organisasi-
organisasi terkait. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan
ide dari Externalist School of Securitization (ESS) yang dirangkumkan dalam
kerangka pemikiran milik Dagmar Rychnovska (2014) yang akan membantu dalam
menganalisa hubungan sosio politik dan sosio-linguistik dalam perdebatan terhadap
isu tersebut, terutama menganalisa peran dari Anggota Tetap Dewan Keamanan.
Argumen utama dalam penelitian ini adalah adanya penolakan narasi hingga terjadi
benturan kekuatan politik dalam menanggapi tindak tutur para aktor sekuritisasi
yang ingin membingkai isu perubahan iklim sebagai masalah keamanan oleh
audiensi, sehingga tidak ada kebijakan penanggulangan yang dapat disepakati
bersama. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam proses
sekuritisasi isu perubahan iklim di Dewan Keamanan PBB (2007-2019).
Deskripsi Lengkap