Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0036-2021/ETS-HI Nur k
Judul Kompetisi Teknologi Kecerdasan Buatan antara Amerika Serikat Dan Tiongkok Dan Implikasinya Pada Keamanan Nasional Amerika Serikat Tahun 2016-2020
Pengarang Nurul Minchah
Penerbit dan Distribusi 2021
Subjek Amerika Serikat, Tiongkok, Kecerdasan Buatan, Militer dan Keamanan Nasional
Kata Kunci Amerika Serikat, Tiongkok, Kecerdasan Buatan, Militer dan Keamanan Nasional
Lokasi
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0036-2021/ETS-HI Nur k 0036-2021/ETS-HI Nur k TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77466
Sampul
Abstrak
Tesis ini menganalisis kompetisi teknologi kecerdasan buatan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dan implikasi yang dihasilkan bagi keamanan nasional Amerika Serikat. Kajian terdahulu mengenai kompetisi teknologi kecerdasan buatan sudah banyak dilakukan dan dapat dibedakan dalam tiga paradigma: realisme, liberalisme, dan konstruktivisme. Dalam pandangan penulis, paradigma liberalis dan konstruktivisme belum menjelaskan secara keseluruhan dalam menganalisis kompetisi teknologi kecerdasan buatan dan implikasinya bagi keamanan nasional. Paradigma realisme dianggap lebih dapat menjelaskan analisis kompetisi teknologi kecerdasan buatan dengan bagaimana sebaran teknologi kecerdasan buatan serta kebijakan yang dipilih negara dalam melindungi keamanan nasionalnya seperti semakin meningkatkan kemampuan militernya dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan hingga melakukan pembatasan pasar suatu perusahaan. Dengan menggunakan kerangka analisis ofensif- defensif dan metode causal-process tracing, tesis ini menunjukkan bahwa implikasi keamanan Amerika Serikat yang terjadi merupakan hasil dari reaksi dari peningkatan teknologi kecerdasan buatan Tiongkok. Analisis tesis ini menunjukkan kekuatan suatu negara yang ditentukan oleh militer dan perekonomiannya. Apabila negara tidak memiliki militer dengan persenjataan yang baik, keamanan negara bahkan perekonomian dapat terancam, begitupun sebaliknya, tanpa perekonomian yang kuat, negara tidak akan mampu melakukan pemutakhiran senjata dan militernya.