Tesis ini membahas sejauh mana penerimaan PBB dan negara terhadap norma pelarangan
pre-emptif sistem senjata otonom atau Autonomous Weapon Systems (AWS) yang diusung
oleh organisasi Campaign to Stop Killer Robots selaku norm entrepreneur utama. Norma
pelarangan pre-emptif bertujuan untuk menciptakan ketentuan hukum yang melarang
pengembangan, produksi, dan penggunaan AWS sebelum teknologi tersebut tercipta. Karya
ini menggunakan metode penelitian yang beriorientasi pada pemahaman (Verstehen) dan
bukan pengujian hipotesis. Karya ini akan terlebih dahulu mendeskripsikan fenomena,
kemudian merepresentasikannya sesuai dengan kerangka analisis, dan menganalisisnya juga
sesuai dengan kerangka analisis. Tesis ini menggunakan data sekunder berupa berita, terbitan
pemerintah, laporan organisasi masyarakat sipil, studi, video, dan podcast. Tesis ini
menggunakan tiga landasan konseptual: Teori Pengendalian Senjata, Tipologi NGO, dan
Teori Dinamika Norma. Teori Pengendalian Senjata penulis pergunakan untuk menjelaskan
sifat pelarangan pre-emptif AWS yang sulit dicapai karena sangat membatasi kedaulatan
negara. Tipologi NGO penulis pergunakan untuk menjelaskan struktur organisasi Campaign
to Stop Killer Robots dan strategi yang dipergunakan untuk memajukan norma. Teori
Dinamika Norma penulis pergunakan untuk memetakan penerimaan norma oleh PBB dan
negara. Tesis ini menemukan bahwa PBB dan negara hanya menerima norma pelarangan pre-
emptif AWS secara parsial. Parsial karena sudah ada pembahasan secara substantif namun belum ada regulasi yang mengikat.
Deskripsi Lengkap