Di Indonesia, kasus HIV/AIDS merupakan salah satu isu sensitif di mana dalam
penyebarannya kasus ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Permasalahan
Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terdiri dari dimensi fisik, dimensi ekonomi, dan
dimensi sosial. Model intervensi potensial yang dapat dilakukan dalam membantu
melepaskan lingkaran setan bagi penderita ODHA adalah dengan pemberdayaan
ekonomi. Sehingga perlu dukungan keuangan mikro ekonomi dalam menjalankan praktik
keuangan konvensional yang nantinya dapat menghasilkan implikasi dalam keberhasilan
kesehatan dan perekonomian bagi ODHA dengan cara kolaborasi. ODHA menghadapi
kondisi ketidak beruntungan dalam bentuk stigma, penurunan fisik, dan masalah
ekonomi. Pelaksanaan pemberdayaan ekonomi perlu membutuhkan support system yang
baik dalam bentuk kolaborasi di mana swasta, pemerintah, serta LSM membantu
menjalankan pemberdayaan ekonomi tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Di dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data dengan
cara melalui wawancara yang mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan di dalam
penelitian ini sebanyak delapan orang tiga di antaranya ODHA yang merupakan penerima
program pemberdayaan usaha ekonomi mikro.
Berdasarkan analisis dari temuan disimpulkan bahwa pentingnya pemberdayaan ekonomi
usaha mikro ini dilakukan untuk mengembangkan usaha kecil bagi masyarakat dan
ODHA menjadi coping strategy yang digunakan untuk keberhasilan pemberdayaan usaha
mikro tersebut. Keberhasilan dari kegiatan pemberdayaan ekonomi usaha mikro tidak
terlepas dari kerjasama yang dilakukan oleh stakeholder yang menjadikan kegiatan ini
bisa berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa permasalahan kecil yang sudah
disampaikan sebelumnya. Keberhasilan dari kegiatan ini tidak lepas dari niat yang tinggi
bagi ODHA dalam mengembangkan usaha yang sudah dimilikinya.
Deskripsi Lengkap