Penelitian ini membahas mengenai pembentukan kapital sosial pada penerima manfaat
program keluarga harapan (PKH) di Dusun Sade, Nusa Tenggara Barat. Penelitian
sebelumnya mengungkapkan bahwa melalui program berbasis Conditional Cash
Transfer (CCT) memengaruhi kesejahteraan komunitas yang mendapatkan intervensi
sosial. Selain itu, kapital sosial yang dimiliki oleh masyarakat menjadi kunci utama untuk
mendorong keberhasilan program intervensi sosial yang dilakukan. Namun, kajian
mengenai pembentukan kapital sosial belum banyak menjadi fokus penelitian. Peneliti
berargumen bahwa pembentukan kapital sosial berguna bagi KPM-PKH menjadi lebih
efektif dalam mengentaskan kemiskinan menuju kesejahteraan sosial. Sebagai sebuah
dusun wisata yang lekat dengan budaya adat, karakteristik masyarakat Dusun Sade
memiliki keunikan melalui keberadaan lembaga adat yang menjadi konteks dalam
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori kapital sosial Coleman dan Bourdieu
sebagai pisau analisis. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan
in-dept interview kepada tiga keluarga KPM-PKH melalui The Mother pemilik kartu dan
dinas sosial setempat. Temuan dalam penelitian ini bahwa pembentukan kapital sosial
KPM-PKH Dusun Sade adalah adanya harapan, norma, dan rasa saling percaya. Peran
kapital sosial dikonversikan ke dalam bentuk kapital ekonomi berupa uang untuk
dimanfaatkan KPM-PKH. PKH saja tidak cukup untuk program pengentasan kemiskinan
di Indonesia.
Deskripsi Lengkap