Komunikasi yang dilakukan melalui media digital efektif bila diterapkan dengan model komunikasi simetri dua arah yang menghadirkan ruang dialogis antara komunikator dengan komunikan. Dalam Actor Network Theory (ANT), situs web sebagai produk teknologi adalah entitas yang merepresentasi organisasi di dalam jaringan. Kesetaraan antara aktor dan teknologi mampu membentuk jaringan isu melalui jaringan digital. Melalui metode Analisis Jaringan Hyperlink (Hyperlink Network Analysis/HNA), relasi antara hyperlink situs web organisasi pemerintah yang memiliki similaritas nilai dan tujuan terbukti dapat membentuk jaringan hyperlink sebagai suatu jaringan isu, salah satunya diterapkan untuk melaksanakan komunikasi risiko informasi pandemi Covid-19 kepada masyarakat. Dalam jaringan hyperlink informasi pandemi Covid-19 oleh situs web organisasi pemerintah, komunikasi simetri dua arah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam cara yang terbatas. Ditunjukkan melalui nilai densitas jaringan yang berada pada rentang 0 hingga 0.2%. Pemerintah daerah mendominasi penyebaran informasi dibandingkan pemerintah pusat. Informasi yang sinergis belum terlihat melalui jaringan ditandai oleh ketidaksetimbangan peran organisasi pemerintah sebagai komunikator sekaligus komunikan yang seharusnya memiliki nilai derajat komunikasi yang setara pada komunikasi simetri dua arah. Namun demikian, infrastruktur jaringan komunikasi yang dibangun pemerintah Indonesia memungkinkan untuk membentuk jaringan komunikasi digital yang koheren ditandai oleh kedekatan aktor melalui nilai diameter jaringan dengan rentang nilai 3 hingga 5 langkah.
Deskripsi Lengkap