Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0087-2021/ETS-Kom Moh r
Judul Respon Penalaran Termotivasi Terhadap Misinformasi Vaksinasi COVID-19 (Studi Kuasi-Eksperimen di Kalangan Lansia)
Pengarang Moh. Adli Ahdiyat
Penerbit dan Distribusi 2021
Subjek COVID-19, lansia, misinformasi, pandemi, teori penalaran termotivasi, vaksinasi
Kata Kunci COVID-19, lansia, misinformasi, pandemi, teori penalaran termotivasi, vaksinasi
Lokasi
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0087-2021/ETS-Kom Moh r 0087-2021/ETS-Kom Moh r TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77554
Sampul
Abstrak
Penyebaran misinformasi di masa pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap aktivitas mengonsumsi informasi yang dilakukan oleh masyarakat. Isu vaksinasi merupakan salah satu pembahasan yang sering ditemukan dalam bentuk misinformasi. Lansia sebagai individu yang diprioritaskan untuk menerima vaksinasi ternyata juga dianggap sebagai golongan usia yang paling sering menyebarkan misinformasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan terjadinya penalaran termotivasi pada Lansia ketika merespon misinformasi vaksinasi COVID-19 yang sesuai dengan persepsi yang dimilikinya. Teori penalaran termotivasi dapat menggambarkan penerimaan individu terhadap misinformasi. Teori tersebut memiliki asumsi bahwa individu akan menggunakan persepsi, keyakinan dan pengalaman yang dimilikinya untuk mencapai kepada keputusan yang diinginkannya. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan hanya menggunakan pengukuran pasca-uji untuk mengukur terjadinya prior attitude effect, disconfirmation bias, dan confirmation bias yang merupakan tiga mekanisme penalaran termotivasi. Hasil penelitian ini menemukan terjadinya penalaran termotivasi dengan bentuk. Pertama, subyek menganggap misinformasi yang sesuai dengan sikap awalnya sebagai informasi yang meyakinkan dan menarik. Kedua, subyek meragukan dan menolak argumen yang berlawanan dengan misinformasi yang sejalan dengan sikap awalnya. Ketiga, subyek mempercayai misinformasi yang sejalan dengan sikap awalnya tersebut dan berniat untuk membagikannya kepada orang lain. Jadi tidak mudah mengubah sikap orang karena orang akan cenderung setuju, percaya, dan menerima misinformasi yang sejalan dengan sikap awalnya.