Tesis ini mengeksplorasi pengalaman pelaku kontes kecantikan dalam menggunakan Instagram dengan melakukan manajemen impresi untuk menunjukan identitas dan aktivitasnya sebagai peserta kontes kecantikan. Penelitian tesis ini juga membahas mengenai Dramaturgi dan Manajemen Impresi dari Erving Goffman (1959) yang dikembangkan oleh Jones & Pittman (1982) serta Leary & Kowalski (1990) sekaligus Manajemen Impresi yang dilakukan oleh finalis Miss Indonesia di media sosial Instagram. Penelitian tesis ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan interpretatif. Data primer dalam penelitian tesis ini didapatkan dari hasil wawancara mendalam dengan tiga orang informan yakni tiga finalis Miss Indonesia yang masih aktif menggunakan Instagram. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa ketiga informan memiliki beberapa strategi antara lain; ingratiation, self-promotion, intimidation, exemplification, and supplication dalam mempresentasikan dirinya melalui akun media sosial Instagram. Strategi yang paling banyak digunakan oleh para informan adalah exemplification dan self-promotion. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan sebuah kesan positif dari pengguna Instagram lainnya dan memberikan engagement yang cukup tinggi. Fitur feeds adalah fitur yang paling banyak digunakan untuk mempresentasikan diri dari ketiga informan penelitian. Media sosial pada era sekarang ini, selain digunakan sebagai alat komunikasi juga dipakai oleh sebagian masyarakat, salah satunya finalis Miss Indonesia, sebagai sarana untuk menunjukkan eksistensi diri mereka.
Deskripsi Lengkap