Dalam beberapa dekade terakhir, Tiongkok mengalami pertumbuhan ekonomi yang
sangat cepat dan tinggi. Fenomena yang secara umum dikenal dengan the rise of China
(kebangkitan Tiongkok) ini kemudian memunculkan anggapan bahwa Tiongkok
merupakan ancaman bagi negara lain dan stabilitas sistem internasional. Dalam merespon
hal tersebut, Tiongkok salah satunya mempromosikan narasi Peaceful Rise/Peaceful
Development, yang didukung dengan mengedepankan diplomasi ekonomi sebagai pusat
dari kebijakan luar negerinya sejak awal abad ke-21. Tulisan ini bertujuan untuk
memetakan bagaimana diplomasi ekonomi Tiongkok didiskusikan dalam literatur-
literatur Ilmu Hubungan Internasional. Dengan menggunakan metode taksonomi, penulis
menemukan 38 literatur akademik yang terakreditasi dalam standar internasional
mengenai topik tersebut. Literatur yang terpilih dibagi menjadi tiga tema utama, yaitu (1)
karakteristik umum diplomasi ekonomi Tiongkok, (2) motivasi diplomasi ekonomi
Tiongkok, dan (3) dampak diplomasi ekonomi Tiongkok. Setelah mempelajari konsensus
dan perdebatan dalam literatur-literatur tersebut, tulisan ini menemukan bahwa konsep
diplomasi ekonomi Tiongkok merupakan konsep yang multitafsir. Selain itu, walaupun
salah satu tujuan diplomasi ekonomi Tiongkok adalah untuk membentuk citra positif
Tiongkok, pada kenyataannya hal tersebut malah memunculkan sentimen-sentimen
negatif bagi Tiongkok. Situasi ini seringkali menjadi penghambat bagi kerja sama dan
implementasi diplomasi ekonomi Tiongkok saat ini dan di masa depan.
Deskripsi Lengkap