Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0021-2021/ETS-Pol Moh m
Judul Motivasi Pembentukan Koalisi Partai Politik Mayoritas Pengusung Pasangan Calon Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno Dalam Pilkada Kota Surabaya Tahun 2020
Pengarang Moh. Ainul Yaqin
Penerbit dan Distribusi 2021
Subjek Koalisi Politik, Pilkada 2020, Machfud Arifin, Surabaya
Kata Kunci Koalisi Politik, Pilkada 2020, Machfud Arifin, Surabaya
Lokasi
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0021-2021/ETS-Pol Moh m 0021-2021/ETS-Pol Moh m TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77605
Sampul
Abstrak
Pembentukan koalisi partai politik dalam pemilihan kepala daerah merupakan suatu fenomena yang menarik diteliti. Penelitian ini menganalisis proses pembentukan koalisi partai politik mayoritas pendukung Machfud Arifin ? Mujiaman pada Pilkada Kota Surabaya tahun 2020. Penelitian ini menggunakan teori motivasional pembentukan koalisi Geoffrey Pridham, teori koalisi politik oleh William Riker yang menekankan pada (minimal winning coalition), dan pilihan rasional (rational choice) untuk melihat kepentingan dasar para aktor dalam menentukan koalisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara dan studi dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan proses pembentukan koalisi pendukung Machfud Arifin ? Mujiaman diawali dengan wacana strategis antara Gerindra, PKB, PAN, NasDem, PPP, Golkar, Demokrat dan PKS untuk menumbangkan dominasi kekuasaan PDIP di Surabaya. Machfud Arifin yang mantan Kapolda Jawa Timur dianggap sebagai kandidat potensial karena memiliki kekuatan finansial, jejaring politik, dan lobi dalam membangun mitra koalisi. Machfud Arifin menjadi trigger dalam proses pembentukan koalisi tersebut. Terjadi dinamika horizontal-vertikal, karena masing-masing partai mendorong kadernya menjadi pendamping Machfud Arifin. Motivasi pembentukan koalisi pendukung Machfud Arifin ? Mujiaman dipengaruhi tiga hal, yakni ideologis yang menekankan pada pembaharuan kepemimpinan, historis partai yang terjalin sebelum pilkada 2020, dan faktor pragmatis untuk meraih kekuasaan dengan penggabungan delapan partai politik. Selain itu, para aktor politik mengusung Machfud Arifin dengan pilihan rasional, dengan merujuk hasil survei elektabilitas, modal finansial dan jejaring politik kandidat. Koalisi bersifat dinamis, diperlukan komitmen dan visi yang sama, dan mekanisme pengatur konflik dalam menjaga keutuhan koalisi.