Perdagangan produk agrikultur dan kehutanan global merupakan salah satu area
pembahasan pada studi tata kelola global. Hadirnya standardisasi dan sertifikasi yang
mengatur perdagangan produk agrikultur dan kehutanan tersebut dianggap menjadi
serangkaian aturan yang diharapkan dapat menjamin terpenuhinya berbagai aspek dari
produk, mulai dari kualitas hingga aspek lingkungan. Menariknya aktor-aktor yang
terlibat membentuk standardisasi dan sertifikasi ini sangatlah beragam, karena selain
aktor negara terdapat pula pertumbuhan partisipasi aktor-aktor privat non-negara lainnya
seperti aktor bisnis dan NGO. Untuk membahas fenomena ini penulis melakukan tinjauan
pustaka dengan menggunakan metode taksonomi terhadap 36 literatur. Melalui metode
tersebut penulis menemukan tiga tema utama yaitu ragam standardisasi dan sertifikasi,
kompetisi aktor negara dan aktor privat, diskursus Utara dan Selatan. Selanjutnya tinjauan
pustaka ini juga menganalisis apa saja konsensus, perdebatan, dan kesenjangan penelitian
dalam topik ini. Penulis menemukan bahwa literatur mengenai tata kelola standardisasi
dan sertifikasi ini masih menggambarkan kontestasi aktor negara dan privat dalam tata
kelola global yang begitu kuat. Selain itu penulis juga menemukan adanya ketimpangan
yang besar antara Utara-Selatan baik dalam pembangunan perspektif literatur akibat
dominasi literatur dari Utara maupun dari dampak penerapan standardisasi dan sertifikasi.
Berdasarkan hal tersebut penulis merekomendasikan beberapa hal yaitu: a. Peningkatan
kajian mengenai solusi untuk mengatasi ketimpangan dan menciptakan kesejahteraan, b.
Perlunya kajian dengan pendekatan etnografi untuk melihat aspek kehidupan pemasok
skala kecil, c. Literatur dari penulis Selatan harus ditingkatkan.
Deskripsi Lengkap