Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman pihak ahli terkait mengenai bentuk tindak kejahatan yang baru dan masih jarang terjadi di Indonesia, seperti Munchausen Syndrome by Proxy (MSBP), memiliki pengaruh terhadap bentuk perlindungan anak yang bisa diberikan sebagai bentuk penanganan maupun intervensi apabila tindak kejahatan tersebut dijumpai di Indonesia, serta kaitannya dengan situational awareness pihak ahli terkait dalam mewujudkan legal awareness pada masyarakat di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Keseluruhan narasumber menjawab ?ya? ketika ditanya apakah MSBP dapat dihukum secara pidana, walaupun 3 (tiga) dari 9 (sembilan) narasumber belum memiliki konsep dasar mengenai bentuk tindak kejahatan MSBP itu sendiri. Hasil penelitian tersebut menjawab hipotesis yang diangkat, bahwa kurangnya tingkat pemahaman pihak ahli mengenai MSBP dapat mengakibatkan tidak tepatnya bentuk penanganan yang diambil serta kurang tepatnya bentuk intervensi yang diberikan, baik terhadap pelaku maupun korban, dan kemungkinan terjadinya pengelakan tindak pidana oleh pelaku juga dapat terjadi.
Deskripsi Lengkap