Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : 0057-2021/ESK-HI Yud a
Judul : Artikulasi Pengakuan Internasional terhadap Konstruksi Identitas Negara dalam Dinamika Politik Global
Pengarang : Yudi Iswara Sinatriya Adhyaksa
Strata :
Pembimbing : Dwi Ardhanariswari Sundrijo, Ph.D
Fakultas : FISIP-UI
Tahun : 2021
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0057-2021/ESK-HI Yud a 0057-2021/ESK-HI Yud a TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77639
Sampul
Abstrak
Pemahaman tradisional mengenai artikulasi pengakuan merujuk pada deklarasi eksplisit oleh sebuah negara untuk mengakui (atau tidak mengakui) status kenegaraan suatu entitas politik. Pemikir kritis dalam Ilmu Hubungan Internasional memaknai definisi tersebut sebagai sebuah simplifikasi. Alih-alih sebagai sebuah dikotomi, dekonstruksi pemikir kritis memahami artikulasi pengakuan sebagai sebuah spektrum berderajat yang masing-masing derajat tersebut memiliki implikasi tersendiri bagi negara yang terlibat dalam proses artikulasi. Tulisan ini kemudian melakukan tinjauan literatur yang merangkum argumen pemikir kritis dalam memahami artikulasi pengakuan internasional dan implikasinya terhadap dinamika hubungan internasional kontemporer. Penulis terlebih dahulu memetakan asumsi pasca-positivisme yang digunakan oleh pendekatan konstruktivisme, pascakolonialisme, dan psikoanalisis dalam memahami fenomena artikulasi pengakuan internasional. Penulis kemudian melakukan pengelompokkan argumen dalam bahasan tematis. Bahasan tematis tersebut mencakup karakteristik artikulasi pengakuan, aktualisasi pengakuan dalam kebijakan luar negeri, dan tendensi artikulasi pengakuan oleh negara dalam dinamika politik global. Sintesis yang diturunkan penulis berdasarkan tinjauan literatur adalah: i) fenomena artikulasi pengakuan telah menjadi dinamika hubungan internasional yang dilakukan oleh entitas politik dalam waktu yang cukup panjang; ii) artikulasi pengakuan internasional terhadap konstruksi identitas memiliki implikasi terhadap upaya perwujudan kepentingan negara; iii) proses artikulasi pengakuan masih kental dengan nuansa Eurosentrisme; dan iv) alur artikulasi pengakuan merupakan sebuah siklus yang dimulai dari identifikasi kepentingan, konstruksi identitas, aktualisasi kebijakan luar negeri, hingga akhirnya menjadi artikulasi pengakuan.