Deskripsi Lengkap

PengarangAgriana Mulyadaning
JudulLayanan Discharge Planning Pada Pasien Dengan Penyakit Mental (Studi Deskriptif Pada Rumah Sakit Jiwa Atma Husada)
Pembimbing/SupervisorDra. Wisni Bantarti, M.Kes.
Bahasa UtamaInd
AbstrakPenelitian ini dilaksanakan berdasarkan pentingnya layanan discharge planning sebagai upaya preventif relapse pasien yang telah dipulangkan dari rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan mengenai layanan Discharge Planning mulai dari perencanaan hingga pada gambaran proses pelayanan Discharge Planning bagi pasien dengan gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam Samarinda Kalimantan Timur. Teori Kesehatan Mental, Pelayanan Institusional, Rumah Sakit Jiwa, Discharge Planning, Kerja Tim dalam Psikiatri digunakan dalam penelitian ini sebagai bahan kajian. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2021, memiliki tujuh (7) informan dengan latar belakang dari profesi multidisiplin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pemilihan informan adalah dengan metode non-probability sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan studi literatur, observasi, dan wawancara secara mendalam untuk pengambilan data secara mendalam dengan masing-masing informan. Wawancara yang dilakukan sebagain secara daring dan sebagian wawancara secara langsung dengan penyesuaian dan protokol kesehatan. Selain itu, saat melakukan wawancara secara langsung penelitian memiliki kesempatan untuk melakukan observasi secara langsung di Rumah Sakit Jiwa Atma Husada terutama saat tahapan edukasi dan administrasi saat keluarga menjemput paisen. Hasil dari penelitian ini adalah discharge planning merupakan layanan yang diterima pasien sejak pasien masuk rumah sakit berfokus dalam membantu pasien dan keluarga dalam memiliki rujukan ke perawatan selanjutnya, pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan kondisi kesehatan pasien agar dapat kembali ke masyarakat serta mampu mengembalikan keberfungsian sosial dan kesejahteraan pasien. Tahapan layanan discharge planning terbagi menjadi 2 tahapan: Pertama, proses perencanaan yang dilakukan oleh tim kesehatan multidisiplin dimulai sejak pasien masuk rumah sakit dan melalui clinical pathway dan mendapatkan assessment mengenai gejala klinis dan penegakkan diagnosis pasien, selain itu informasi yang dibutuhkan dari keluarga mengenai tempat tinggal pasca rumah sakit, siapa yang akan bertanggung jawab atas pasien. Kedua, informasi yang didapatkan dalam proses perencanaan akan diterapkan dalam proses pelayanan mulai dari edukasi dan konseling keluarga sampai pada kediatan dropping dan home visit. erdasarkan hasil penelitian menunjukkan Discharge Planning dirasa kurang optimal dalam penerapannya di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam, hal ini disebabkan rumah sakit belum memiliki profesi pekerja sosial yang berdampak pada kurang optimalnya dalam proses pelayanan discharge planning khususnya dalam assessment masalah pasien serta dalam pelaksanaan kegiatan home visit.
Jenis Bahan
Kode Bahasa
Catatan Umum
No. Induk0025-2021/ESK-Kes Arg l
No. Barkod0025-2021/ESK-Kes Arg l
Kata KunciDischarge Planning, Layanan, Pekerja Sosial, Preventif, Keberfungsian Sosial, Keluarga, Kesejahteraan, Rujukan, Rumah Sakit Jiwa
Kota TerbitDepok
Tahun2021
SubjekDischarge Planning, Layanan, Pekerja Sosial, Preventif, Keberfungsian Sosial, Keluarga, Kesejahteraan, Rujukan, Rumah Sakit Jiwa
Tahun Buka Akses
Catatan Bibliografi
PenerbitFISIP UI
PemilikFISIP-UI
Pembatasan Akses
LokasiJKUNINDFISIP
Catatan Disertasi
Akses dan Lokasi Elektronik
Sumber Koleksi
Deskripsi Fisik
Catatan Bahasa
No. Panggil0025-2021/ESK-Kes Arg l
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0025-2021/ESK-Kes Arg l 0025-2021/ESK-Kes Arg l TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77666
Sampul
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan pentingnya layanan discharge planning sebagai upaya preventif relapse pasien yang telah dipulangkan dari rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan mengenai layanan Discharge Planning mulai dari perencanaan hingga pada gambaran proses pelayanan Discharge Planning bagi pasien dengan gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam Samarinda Kalimantan Timur. Teori Kesehatan Mental, Pelayanan Institusional, Rumah Sakit Jiwa, Discharge Planning, Kerja Tim dalam Psikiatri digunakan dalam penelitian ini sebagai bahan kajian. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2021, memiliki tujuh (7) informan dengan latar belakang dari profesi multidisiplin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pemilihan informan adalah dengan metode non-probability sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan studi literatur, observasi, dan wawancara secara mendalam untuk pengambilan data secara mendalam dengan masing-masing informan. Wawancara yang dilakukan sebagain secara daring dan sebagian wawancara secara langsung dengan penyesuaian dan protokol kesehatan. Selain itu, saat melakukan wawancara secara langsung penelitian memiliki kesempatan untuk melakukan observasi secara langsung di Rumah Sakit Jiwa Atma Husada terutama saat tahapan edukasi dan administrasi saat keluarga menjemput paisen. Hasil dari penelitian ini adalah discharge planning merupakan layanan yang diterima pasien sejak pasien masuk rumah sakit berfokus dalam membantu pasien dan keluarga dalam memiliki rujukan ke perawatan selanjutnya, pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan kondisi kesehatan pasien agar dapat kembali ke masyarakat serta mampu mengembalikan keberfungsian sosial dan kesejahteraan pasien. Tahapan layanan discharge planning terbagi menjadi 2 tahapan: Pertama, proses perencanaan yang dilakukan oleh tim kesehatan multidisiplin dimulai sejak pasien masuk rumah sakit dan melalui clinical pathway dan mendapatkan assessment mengenai gejala klinis dan penegakkan diagnosis pasien, selain itu informasi yang dibutuhkan dari keluarga mengenai tempat tinggal pasca rumah sakit, siapa yang akan bertanggung jawab atas pasien. Kedua, informasi yang didapatkan dalam proses perencanaan akan diterapkan dalam proses pelayanan mulai dari edukasi dan konseling keluarga sampai pada kediatan dropping dan home visit. erdasarkan hasil penelitian menunjukkan Discharge Planning dirasa kurang optimal dalam penerapannya di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam, hal ini disebabkan rumah sakit belum memiliki profesi pekerja sosial yang berdampak pada kurang optimalnya dalam proses pelayanan discharge planning khususnya dalam assessment masalah pasien serta dalam pelaksanaan kegiatan home visit.