Pembegalan merupakan bentuk dari pencurian dengan kekerasan dan salah satu jenis dari kejahatan jalanan. Begal dapat terjadi di lokasi dengan karakteristik tertentu, salah satunya seperti yang ada pada Kecamatan Pulo Gadung. Titik-titik lokasi terjadinya begal tersebut akan membentuk hotspot kejahatan. Lokasi dari hotspot kejahatan tersebut dapat lebih lanjut divisualisasikan dalam bentuk pemetaan untuk melihat persebaran kasus begal. Selain memperhatikan hotspot kejahatan, pemetaan kejahatan ini melakukan analisis dengan menggunakan data terkait lokasi kamera CCTV dan lokasi pos polisi di Kecamatan Pulo Gadung. Kemudian persebaran hotspot kejahatan pada pemetaan tersebut dianalisis dengan menggunakan crime pattern theory berdasarkan rule ketujuh dan kedelapan untuk melihat pola kejahatan yang terjadi. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa begal terjadi di lokasi yang tidak terdapat atau hanya memiliki jumlah kamera CCTV yang sedikit serta beberapa titik begal tidak berdekatan dengan pos polisi. Kemudian diketahui bahwa terdapat karakteristik lingkungan yang memicu terjadinya begal di Kecamatan Pulo Gadung seperti minimnya penerangan jalan, kondisi lingkungan yang sepi, dan kurangnya penjagaan personil polisi di pos kepolisian.