Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : 0035-2021/ESK-Kes Gha p
Judul : Pelaksanaan Program Daring Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship 2.0 Sebagai Upaya Pemberdayaan Penyandang Disabilitas (Studi Deskriptif : Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT. Bank Maybank Indonesia Tbk.)
Pengarang : Ganthy Suci Wardhani
Strata :
Pembimbing : Dr. Ety Rahayu, M.Si
Fakultas : FISIP UI
Tahun : 2021
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0035-2021/ESK-Kes Gha p 0035-2021/ESK-Kes Gha p TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77710
Sampul
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan program CSR Bank Maybank Indonesia yaitu program online Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE) 2.0, yang berkaitan dengan pemberdayaan komunitas penyandang disabilitas melalui program kewirausahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program RISE 2.0 sebagai upaya memberdayakan penyandang disabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif melalui studi literatur dan wawancara yang dilakukan secara daring pada tahun 2021. Penelitian ini melibatkan 8 orang informan yang terdiri dari pihak CSR Maybank Indonesia, pihak People Systems Consultancy Indonesia, dan peserta program. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menyelenggarakan CSR melalui program RISE 2.0 telah terjadi pemberdayaan bagi komunitas penyandang disabilitas sebagai penerima manfaat. Hal ini dilakukan melalui upaya perubahan mindset, pelatihan kewirausahaan, dan pendampingan kewirausahaan bagi komunitas penyandang disabilitas. Namun, penerima manfaat belum dilibatkan pada proses assessment serta perencanaan program dan program masih terbatas bagi penyandang disabilitas fisik. Faktor pendukung program RISE 2.0 adalah adanya pendekatan personal kepada peserta, pelatih dan mentor yang berpengalaman, adanya komunikasi dua arah, adanya partisipasi aktif peserta, dilakukan secara online, dan adanya komunitas penyandang disabilitas di media sosial. Sedangkan, faktor penghambatnya adalah adanya kesibukan lain peserta, pembatasan sosial karena pandemi COVID-19, kendala jaringan dan listrik,dan belum terbiasanya peserta dengan metode online.