Seiring perkembangan globalisasi yang kian pesat, relasi antara utara dan selatan
global semakin terintegrasi ke dalam sistem dunia?termasuk dalam urusan perdagangan
internasional. NAFTA adalah salah satu perjanjian perdagangan bebas regional yang
melibatkan negara dengan hierarki kekuatan yang berbeda dan paling berpengaruh
sepanjang sejarah perdagangan internasional, terutama dalam hubungan bilateral antara
Amerika Serikat dan Meksiko yang berdampak pada urusan domestik dalam sektor
manufaktur dan pasar tenaga kerja, baik secara ekonomi maupun politik. Dengan
menggunakan empat variabel dalam teori kekuasaan asimetris (struktur kekuasaan,
proses, instrumen, dan hasil), skripsi ini berusaha untuk menganalisis bentuk relasi antara
AS-Meksiko selama negosiasi NAFTA dan USMCA. Berdasarkan kumpulan data dalam
studi-studi sebelumnya, penulis menyimpulkan terdapat tiga poin penting yang perlu
diperhatikan: Pertama, relasi asimetris tidak sepenuhnya berdampak negatif terhadap
negara dengan kekuatan yang lebih lemah apabila dilihat secara makroskopis. Kedua,
peran pemerintah sangat vital untuk mengatasi dampak negatif dari pasar yang terlalu
bebas, meskipun dalam regionalisme baru hubungan lebih menekankan porsi yang lebih
besar untuk aktor non negara. Ketiga, pembagian tenaga kerja internasional sebagai
implikasi kesepakatan perdagangan bebas ternyata berdampak buruk pada buruh secara
general, baik itu di negara lemah seperti Meksiko maupun negara kuat seperti Amerika
Serikat.
Deskripsi Lengkap